SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sebanyak empat sekolah dasar negeri (SDN) di Solo sudah tidak ada lagi karena digabungkan dengan SD lain akibat jumlah siswa minim pada tahun ajaran 2018/2019.

Sementara itu, SMP Tri Pusaka Solo tidak menerima pendaftaran siswa baru kelas VII. Kepala Bidang Pendidikan Dasar SD Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Wahyono, mengatakan penggabungan empat SDN ini untuk efektifitas dan efisiensi.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Dengan penggabungan sekolah, pengelolaan semakin efektif dan efisien. Semisal untuk membangun gedung sekolah tak perlu dua sekolah, tapi satu sekolah.

Dengan penggabungan, sambung dia, pengelolaan sekolah juga menjadi mudah sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. “Jadi penggabungan SDN ini bukan semata-mata karena jumlah muridnya sedikit, tapi lebih pada efektifitas dan efisiensi,” kata Wahyono kepada Solopos.com di Solo, Rabu (10/10/2018).

Empat SDN yang digabung meliputi SDN Cakraningratan di Jl. Haryo Panular, Laweyan, yang digabung dengan SDN Sriwedari di Jl. Kebangkitan Nasional, Laweyan.

SDN Belik di Jl. Surya, Purwodingratan, Jebres, digabung ke SDN Bororejo di Jl. Kali Sampang, Jagalan, Jebres. SDN Bumi 2 Laweyan di Jl. K.H. Samanhudi digabung dengan SDN Purwotomo berlokasi di Jl. Sidoasih Barat, Purwosari, Laweyan.

Sementara itu, SDN Sekip 1 di Kadipiro, Banjarsari, digabung dengan SDN Gebang di Kadipiro, Banjarsari. “Dengan digabungnya empat SDN ini maka jumlah SDN di Solo tinggal 158 sekolah,” ungkap Wahyono.

Jumlah SDN di Solo, imbuh dia, mengalami penurunan cukup dratis karena selumnya pada 1980-an ada 300 lebih sekolah. “Dulu banyak dibangun SD Inpres [Instruksi Presiden] sehingga di satu lokasi bisa ada tiga hingga lima sekolah,” ujarnya. Untuk SD swasta yang dikelola yayasan belum ada yang ditutup. “SD swasta di Solo mencapai 58 sekolah,” imbuhnya.

Sementara itu, SMP Tri Pusaka, menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar SMP Disdik Solo Bambang Wahyono, pada tahun ajaran 2018/2019 sudah tidak menerima siswa baru.

“Kami belum mengetahui secara pasti apakah [SMP Tri Pusaka] sudah ditutup atau belum. Untuk lebih jelasnya hubungi Kepala SMP Tri Pusaka, Ibu Suci,” kata dia. Sedangkan Suci saat dikonfirmasi Solopos.com melalui telepon selulernya tidak diangkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya