Soloraya
Rabu, 17 Oktober 2018 - 14:40 WIB

Limbah Pabrik Kimia Cemari Air Minum PDAM Solo di Banyuanyar

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Perumda Air Minum Toya Wening Solo menemukan air minum yang terdistribusi ke rumah warga RT 002, RT 003 dan RT 004/RW 012 Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari, tercemar limbah sehingga berubah warna menjadi merah.

Air minum yang terdistribusi ke rumah warga di kawasan itu berubah jadi merah sejak sepekan lalu. Air itu bahkan sempat berwarna biru. 

Advertisement

Perumda Air Minum Toya Wening sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari tahu penyebab tercemarnya air minum produksi mereka. Belakangan diketahui perubahan warna air itu karena tercemar limbah pabrik.

Namun, limbah tersebut dipastikan bukan dari usaha sablon di Jl. Pleret Raya RT 006/RW 007 Kelurahan Sumber, Banjarsari, seperti dugaan semula. Petugas Perumda Air Minum bersama petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo bahkan sempat mendatangi tempat usaha sablon itu pada Rabu (10/10/2018) lalu. 

Advertisement

Namun, limbah tersebut dipastikan bukan dari usaha sablon di Jl. Pleret Raya RT 006/RW 007 Kelurahan Sumber, Banjarsari, seperti dugaan semula. Petugas Perumda Air Minum bersama petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo bahkan sempat mendatangi tempat usaha sablon itu pada Rabu (10/10/2018) lalu. 

Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Air Minum Toya Wening, Tri Atmojo Sukomulyo, memastikan limbah yang mencemari air Perumda Air Minum berasal dari pabrik obat kimia tekstil PT Mahkota Citra Lestari di Jl. Adi Soemarmo No. 257 RT 001/RW 012 Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Rabu (17/10/2018) siang, petugas Perumda Air Minum mendatangi pabrik PT Mahkota Citra Lestari bersama perwakilan pejabat DLH, Pemerintah Kelurahan Banyuanyar, Pemerintah Kecamatan Banjarsari, Satpol PP Solo, hingga Polresta Surakarta. 

Advertisement

Petugas menemukan air di sambungan pipa di depan pabrik ternyata sama berwarna merah seperti yang keluar di rumah warga RT 002, RT 003, dan RT 004/RW 012 Banyuanyar.

“Setelah kami cek, pipa pembuangan mereka terkoneksi dengan pipa jaringan distribusi kami. Kami pun menanyakan kepada pemilik atau pengelola pabrik, ternyata benar, mereka mengakui memasang pipa itu sejak dua pekan lalu atau sama persis dengan waktu munculnya keluhan air berubah merah dari pelanggan. Untuk masalah itu disengaja atau tidak, kami serahkan kepada polisi untuk menyelidiki,” kata Tri Atmojo kepada wartawan di pabrik PT Mahkota Citra Lestari, Rabu.

Tri Atmojo menyampaikan petugas Perumda Air Minum juga mendapati pabrik pengolahan obat kimia tekstil tersebut memanfaatkan air Perumda Toya Wening secara ilegal. 

Advertisement

Dia menjelaskan ketika pabrik tidak menghidupkan mesin pompa pembuangan limbah, secara otomatis air bertekanan di jaringan distribusi Perumda Air Minum akan masuk ke pipa pabrik. 

Tri Atmojo mengatakan Perumda Air Minum jelas akan menghitung kerugian Perumda Air Minum atas penggunaan air bersih tanpa izin atau meteran yang dilakukan pabrik PT Mahkota Citra Lestari. Perumda kemudian akan meminta mereka untuk membayar denda atau kerugian yang telah dihitung tersebut. 

Pengelola Pabrik PT Mahkota Citra Lestari, Lesi, 35, mengaku tak berniat mencemari air produksi Perumda Air Minum Toya Wening. Dia malah mengaku tidak tahu jika saluran pembuangan limbah pabrik ternyata terkoneksi dengan pipa jaringan Perumda Air Minum.

Advertisement

Lesi menduga penyambungan pipa pembuangan ke pipa jaringan Perumda dilakukan pekerja saat sedang memperbaiki saluran pembuangan yang rusak terinjak truk di depan pabrik. 

Dia meyakini pekerja yang mengerjakan perbaikan itu tak mengerti juga bahwa yang disambungkan pipa pembuangan adalah pipa Perumda Air Minum.

“Setahu saya air limbah itu dibuang ke belakang. Ada beberapa septic tank yang sudah kami sediakan di sana untuk menampung limbah. Saya sungguh tidak tahu kenapa ini kok limbah bisa masuk ke jaringan PDAM [Perumda Air Minum]. Kami tentu mau melakukan tindakan yang sampai merugikan banyak pihak terutama masyarakat seperti sekarang,” kata Lesi di sela-sela pengecekan pipa pembuangan limbah pabrik.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif