Soloraya
Rabu, 22 September 2021 - 15:43 WIB

1.001 Cara UKM Karanganyar Bertahan Hidup Saat Pandemi, Ini Salah Satunya

Sri Sumi Handayani  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu ealase dagang produk UKM Kabupaten Karanganyar di toko pusat oleh-oleh Ubigo Kecamatan Karanganyar. (Istimewa/Dok. Disdagnakerkop dan UKM Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop dan UKM) Kabupaten Karanganyar mendorong pelaku UKM berjualan secara offline maupun online di masa pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19.

Salah satu bentuk dukungan Disdagnakerkop dan UKM Kabupaten Karanganyar adalah menyiapkan etalase dagang dengan nama Desktop Expo. Etalase sepanjang dua meter itu dilengkapi rak dan laci sebagai tempat penyimpanan produk UKM. Disdagnakerkop dan UKM mengawali membuat satu unit etalase dan diletakkan di lobi kantor Disdagnakerkop dan UKM.

Advertisement

“Saat ini kegiatan pameran yang mendatangkan kerumunan pengunjung belum bisa digelar. Etalase itu menjadi tempat expo produk sekaligus strategi pemasaran. Beragam produk UKM, kuliner maupun kerajinan dipasang di situ,” kata Kepala Disdagnakerkop dan UKM Kabupaten Karanganyar, Martadi, melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Karanganyar Naikkan Target Vaksinasi Jadi 10.000 Orang/Hari, Yuk Bisa Yuk!

Advertisement

Baca juga: Karanganyar Naikkan Target Vaksinasi Jadi 10.000 Orang/Hari, Yuk Bisa Yuk!

Martadi menyampaikan sektor UKM masih terdampak pandemi Covid-19. Pengetatan aktivitas masyarakat berdampak omset pelaku UKM menurun. Pelaku UKM masih harus menghadapi daya beli masyarakat menurun. Selain itu, agenda meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) belum diizinkan sehingga pelaku UKM terhambat mempromosikan produk.

“Kami menargetkan sepuluh unit etalase dagang. Ini baru realisasi tujuh unit. Yang lima unit sudah terpasang di pusat oleh-oleh, kuliner, dan tempat strategis lain. Seperti, pusat oleh-oleh Ubigo di Karanganyar, Bale Branti Resto di Ngargoyoso, Getuk Semar, RM Mbak Ning di Ngargoyoso, RM Mbak Dwi di Karanganyar,” ungkap dia.

Advertisement

Martadi menyampaikan program penyediaan etalase dagang ini melibatkan stakeholders dari kalangan perbankan dan perusahaan swasta melalui CSR, salah satunya Solopos.

“Penyebaran etalase dagang ini strategi jemput bola agar produk UKM lebih mudah diakses masyarakat. Program ini diharapkan sebagai bentuk praktik baik Pemkab Karanganyar dalam upaya mengangkat perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” katanya.

Baca juga: Waduh! Sistem Trouble, Sertifikat Vaksin Covid-19 Pelajar Karanganyar Tak Bisa Langsung Tercetak

Advertisement

Selain penjualan offline, Disdagnakerkop dan UKM Kabupaten Karanganyar juga mendorong pelaku UKM memanfaatkan media sosial dan marketplace. Martadi menyampaikan sejumlah pelaku UKM Kabupaten Karanganyar bergabung di bawah bendera Witpari (Wirausaha Tangguh Bumi Intanpari) bekerja sama dengan Shopee.

“Mereka membuat akun penjualan bersama melalui Toko Witpari. Pola kerja sama dengan marketplace. Pelaku UKM ini mendapatkan pendampingan, fasilitas, dan mentoring mengelola akun di marketplace. Satu akun untuk mempromosikan produk UKM dalam paguyuban sehingga mudah melakukan promosi bersama dan kolaborasi,” jelasnya.

Baca juga: Meninggal di Gunung Lawu, Pendaki Asal Madiun Diduga Kena Serangan Jantung

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif