Soloraya
Sabtu, 20 Mei 2023 - 21:23 WIB

1.200 Warga Sragen Gunakan Hak Pilih Pemilu 2024 di Tiongkok dan Korea Selatan

Tri Rahayu  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Acara Konsolidasi Pengawasan Tahapan Pemilu 2024 bagi Panwascam se-Kabupaten Sragen di Sahid Jaya Solo, pada Rabu (14/12/2022). (Istimewa/Dwi Budhi Prasetya)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 1.200-an warga Sragen, Jawa Tengah yang berada di luar negeri akan menggunakan hak mereka di tempat pemungutan suara (TPS) tempat mereka merantau.

Sebanyak 700-an orang di antaranya di Taipei Tiongkok dan 452 orang di Seoul, Korea Selatan.

Advertisement

Para pemilih di luar negeri itu merupakan pelajar dan pekerja migran.

Komisioner Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Sragen, Prihantoro P.N., menyampaikan jumlah pemilih pada Pemilu 2024 menurun berdasarkan hasil pleno data pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP).

Advertisement

Komisioner Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Sragen, Prihantoro P.N., menyampaikan jumlah pemilih pada Pemilu 2024 menurun berdasarkan hasil pleno data pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP).

Data pemilih tersebut menurun sebanyak 3.583 pemilih dari DPS yang ditetapkan sebelumnya seanyak 766.402 pemilih.

Dia menjelaskan setelah dilakukan perbaikan data ternyata ditemukan 3.846 pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) karena meninggal dunia dan pindah domisili keluar Sragen.

Advertisement

“Jadi ada penurunan pemilih pada DPSHP, yakni dari 766.402 pemilih menjadi 762.819 pemilih. Penurunannya sebanyak 3.583 pemilih karena meninggal dunia, pindah domisili keluar Sragen. Dari hasil pendataan pemilih, kami juga menemukan adanya pemilih yang terdaftar di luar negeri sehingga di data yang masuk di Sragen juga dinyatakan TMS,” jelas Prihantoro.

Dia menerangkan pihak Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) sudah mengonfirmasi kepada pemilih yang bersangkutan bahwa namanya sudah terdaftar di TPS luar negeri.

Dia menyebut seanyak 1.200-an orang Sragen yang terdaftar di luar negeri dan paling anyak ada di Tiongkok dan Korea Selatan.

Advertisement

“Di Taipei, Tiongkok, saja ada 700-an orang dan di Seoul ada 452 orang. Di negara lain juga ada tetapi jumlahnya hanya 1-2 orang. Mereka di luar negeri itu ada yang bekerja dan sekolah,” jelasnya.

Dia mengatakan mereka menggunakan hak pilihnya di luar negeri.

Jika suatu saat, kata dia, mereka kembali ke Sragen maka yang bersangkutan tetap bisa menggunakan hak pilihnya di Sragen dengan difasilitasi surat pindah memilih.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif