Soloraya
Senin, 19 Desember 2022 - 17:56 WIB

1.315 Kasus TBC Ditemukan di Klaten Selama 2022, Angka Kematian Capai 32 Orang

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dinas Kesehatan bersama Yayasan Mentari Sehat Indonesia Klaten menggelar konferensi pers terkait penanggulangan TBC di Klaten, Senin (19/12/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten bersama Mentari Sehat Indonesia Klaten gencar melakukan upaya eliminasi kasus tuberkulosis (TBC). Selama 2022, ditemukan sebanyak 1.315 kasus TBC di Kabupaten Bersinar.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, estimasi kasus TBC di Klaten tahun 2022 sebanyak 2.813 kasus. Sementara, temuan kasus TBC di Klaten pada 2022 sebanyak 1.315 kasus.

Advertisement

Dari seribuan kasus itu, ada 257 anak yang terkena penyakit TBC. Sementara itu, kasus TBC pada Orang dengan HIV ada 38 kasus.

Keberhasilan pengobatan atau treatment success rate di Klaten sebesar 75 persen. Kasus meninggal dunia karena TBC ada 32 kasus.

Advertisement

Keberhasilan pengobatan atau treatment success rate di Klaten sebesar 75 persen. Kasus meninggal dunia karena TBC ada 32 kasus.

Tren temuan kasus TBC di Klaten menunjukkan peningkatan. Temuan kasus pada 2020 sebanyak 899 kasus TB, 2021 sebanyak 1.011 kasus, dan 2022 sebanyak 1.315 kasus.

Baca Juga: Penderita HIV & AIDS di Jateng Diperkirakan 52.677 Orang, Baru 83% Ditemukan

Advertisement

Pembentukan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia (KOPI) TBC Klaten dalam mendukung penemuan terduga TBC dan tata laksana kasus sesuai standar. Semua kasus TBC dilakukan investigasi kontak untuk menemukan terduga TBC yang menjadi kontak erat kasus. Pemeriksaan TBC pada anak dengan gizi buruk atau kurang.

Optimalisasi peran kader dalam penemuan terduga TBC. Menjalin kerja sama dengan komunitas yakni Mentari Sehat Indonesia dalam rangka penemuan terduga TBC, investigasi kontak, pengiriman spesimen, pendampingan minum obat.

Selain itu, menggencarkan sosialisasi dan edukasi secara luas kepada masyarakat tentang gejala dan pengobatan TBC.

Advertisement

Baca Juga: Dinkes Klaten Sebar Informasi Pencabutan Izin Edar 69 Obat Sirop ke Puskesmas

Cahyono mengatakan upaya mengeliminasi kasus TBC tak bisa hanya bergantung pada Dinkes. Upaya itu perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

“Perlu keterlibatan antara pemangku kebijakan stakeholder di Klaten dalam rangka penemuan kasus suspek. Ketika kasus ditemukan, bisa segera dilakukan pengobatan dan kasus TBC di Klaten bisa dikendalikan,” kata Cahyono saat digelar konferensi pers di New Merapi Resto, Kecamatan Klaten Selatan, Senin (19/12/2022).

Advertisement

Cahyono menjelaskan fasilitas kesehatan yang mendukung penanganan TBC sudah cukup banyak, mulai dari Puskesmas, rumah sakit, Balkesmas, dokter praktik mandiri, serta klinik.

“Ketika ada kasus suspek bisa segera dilakukan pengobatan di fasilitas kesehatan yang sudah diajak kerja sama,” jelas dia.

Baca Juga: Waspada! Ini Daerah Endemis Leptospirosis di Jateng

Fasilitas kesehatan di Klaten yang berjejaring dengan program TBC 2022 ada 34 puskesmas, satu Balkesmas, tiga rumah sakit pemerintah, sembilan rumah sakit swasta, serta 120 dokter praktik mandiri yang berjejaring dengan program TBC. Ada enam fasilitas kesehatan di Klaten yang memiliki tes cepat molekuler untuk mendeteksi TBC.

Staf Program Mentari Sehat Indonesia, Arif Yudha Aditama, mengatakan selama ini yayasan tersebut sudah bermitra dengan Dinkes Klaten sejak 2018. Ada 60 kader yang tersebar di 26 kecamatan dan selama ini terus membantu dalam upaya mengeliminasi kasus TBC di Klaten.

Para kader itu melakukan proses skrining kontak erat ketika ada temuan kasus TBC. Selain menemukan kasus suspek, para kader gencar melakukan penyuluhan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif