SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapid test untuk mendeteksi virus polio. (Freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Seorang anak yang berdomisili di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, dilaporkan positif mengidap virus polio. Hal itu membuat Klaten ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai daerah berstatus kejadian luar biasa (KLB) polio.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, kondisi anak perempuan berumur enam tahun yang terjangkit polio itu saat ini terus membaik. Anak perempuan itu mengalami gejala polio sepulang dari bepergian ke Sampang, Jawa Timur.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, membenarkan ada satu kasus polio di Manisrenggo. Kasus itu dilaporkan pada Desember 2023 lalu.

“Anak perempuan umur enam tahun. Anak tersebut habis pulang [ke Klaten] dari sebelumnya ikut ibunya di Sampang, Madura, untuk lahiran anak ketiga. Di sana [Sampang] selama 1,5 bulan kemudian pulang ke Klaten,” kata Anggit saat ditemui wartawan di Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Selasa (2/1/2024).

Empat hari setelah kembali ke Klaten, anak tersebut tiba-tiba demam. Setelah demam turun, anak itu mengalami penurunan kekuatan pada kakinya atau kelumpuhan. Akhirnya anak tersebut dibawa ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

“Pada 20 Desember 2023, keluar hasil uji laboratorium biofarma dan dinyatakan positif ada virus polio,” jelas Anggit.

Kondisi anak yang terjangkit polio asal Manisrenggo, Klaten, tersebut, lanjut Anggit, kini sudah membaik dan menjalani rawat jalan. Fisioterapi secara rutin juga dilakukan terhadap anak perempuan itu untuk meningkatkan kekuatan otot yang mengalami paralisis.

Ditanya dari mana anak tersebut bisa terjangkit virus polio, Anggit menjelaskan masih terus ditelusuri. Hingga kini, Dinkes Klaten terus berkoordinasi dengan Kemenkes maupun Dinkes Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Atas temuan kasus polio di Manisrenggo itu, Anggit mengatakan Kemenkes sudah menetapkan Klaten sebagai daerah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) polio. Hal itu sudah ditindaklanjuti dari Kemenkes.

Berpotensi Menimbulkan Wabah

“Kemenkes sudah mengeluarkan surat pada 22 Desember 2023 dan ditindaklanjuti dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng pada 23 Desember 2023,” kata dia.

KLB itu ditetapkan lantaran polio menjadi salah satu dari 17 jenis penyakit yang bisa menimbulkan wabah. Hal itu sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010.

“Jadi definisinya, ada 17 penyakit termasuk polio, jika ada satu kasus yang sebelumnya tidak ada kasus, itu dinyatakan KLB. Sebelumnya sudah sangat lama di Klaten tidak ada kasus polio,” ungkap dia.

Mengutip informasi dari infeksiemerging.kemkes.go.id, polio menyebar melalui kontak orang ke orang. Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus.

Ini kemudian dibuang ke lingkungan melalui feses atau tinja dan virus dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk. Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio.

Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi feses. Ada juga bukti bahwa lalat dapat secara pasif memindahkan virus polio dari feses ke makanan. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar mereka telah terinfeksi.

Orang-orang tanpa gejala ini membawa virus dalam usus mereka dan dapat menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain. “Untuk pencegahan, imbauan kami kuncinya PHBS [perilaku hidup bersih dan sehat]. Menjaga sanitasi lingkungan. Jangan buang air besar sembarangan. Kemudian jangan buang pampers [popok] sembarangan,” kata Anggit.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan telah mendapat laporan adanya satu kasus polio yang dialami seorang anak asal Kecamatan Manisrenggo. Sebelumnya, anak itu ikut ibunya yang melahirkan di Jawa Timur. “Dinkes sudah kami minta untuk menelusuri dan memetakan supaya tidak menyebar,” kata Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya