Soloraya
Kamis, 19 Mei 2022 - 15:17 WIB

1 Jam, Bupati Jekek Bicara Rentenir hingga Kemiskinan di Wonogiri

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (kiri), berdiskusi bersama Suwarmin, Direktur Bisnis dan Konten Solopos Media Group (SMG) saat acara Wedangan Mas Warmin di Wedangan Sopo Ngiro, Kabupaten Wonogiri, Selasa (17/5/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRIBupati Wonogiri, Joko Sutopo atau akrab disapa Jekek berbicara banyak soal upaya pengentasan rentenir di wilayahnya. Orang nomor satu di Pemkab Wonogiri itu juga bicara tentang mudiknya perantau (kaum boro) pada momen Lebaran 2022 hingga program pengentasan penduduk miskin.

Topik tersebut diobrolkan santai saat acara Wedangan Mas Warmin di Wedangan Sopo Ngiro, Kabupaten Wonogiri, Selasa (17/5/2022). Pembicaraan itu dipantik Suwarmin, pembawa acara. Talkshow selama lebih kurang 1 jam itu digelar dalam rangka Hari Jadi ke-281 Kabupaten Wonogiri.

Advertisement

Mas Warmin, begitu ia akrab disapa, meminta tanggapan Bupati atas upaya BPR BKK Wonogiri dalam mengatasi masalah merebaknya rentenir di Wonogiri melalui kredit Mentari. Menurut Direktur Bisnis dan Konten Solopos Media Grup (SMG) itu, ada fenomena menarik terkait Mentari, terutama selama dua tahun belakangan ini.

“Selama dua tahun pandemi Covid-19 masyarakat memilih menghabiskan tabungan. Tapi selama dua tahun itu [2020-2021] jumlah nasabah BPR BKK Wonogiri malah naik, agak anomali,” ucap Mas Warmin.

Advertisement

“Selama dua tahun pandemi Covid-19 masyarakat memilih menghabiskan tabungan. Tapi selama dua tahun itu [2020-2021] jumlah nasabah BPR BKK Wonogiri malah naik, agak anomali,” ucap Mas Warmin.

Bupati yang akrab disapa Jekek tersebut menyampaikan jumlah nasabah bertambah karena banyak warga yang menjadi korban jeratan rentenir mengakses kredit Mentari. Bunga kredit di rentenir tinggi sehingga memberatkan.

Baca Juga: Waduh! Penduduk Miskin di Wonogiri Bertambah, Ini Kata Bupati Jekek…

Advertisement

“Masalah rentenir itu susah membuktikannya karena yang butuh dan meminjami uang sudah memiliki kesepakatan. Pemkab Wonogiri di bagian ini tidak ada kerugian sebenarnya,” kata Bupati.

Kaum Boro

Dia lalu menyoroti fenomena kaum boro atau perantau yang pada momentum Lebaran 2022 lalu mudik. Dia meyakini perputaran uang besar. Walaupun pembicaraan mengenai kontribusi perputaran uang itu belum dihitung dan dirinci.

Baca Juga: Khidmat, Upacara HUT ke-281 Kabupaten Wonogiri Libatkan Nelayan WGM

Advertisement

“Jika dilihat alur kepadatan jalannya luar biasa, kami optimistis. Tapi kalau dari RPJMD [Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah], 30% kontribusinya dari petani,” imbuhnya.

Bupati juga mengaitkannya dengan pengentasan penduduk miskin yang harus segera diselesaikan. Saat disinggung Mas Warmin soal target Pemkab akan mendorong pariwisata ke arah mana, Bupati akan membangun interkoneksi antarwisata.

“Destinasi wisata harus jadi satu kerangka agar dapat direvitalisasi. Pihak swasta, BUM Desa [Badan Usaha Milik Desa], dan Pemkab yang semua mengelola wisatanya masing-masing akan diundang. Akan dibahas kebijakan untuk kemudahan perizinan,” ucap Bupati.

Advertisement

Baca Juga: Perayaan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Berlangsung Sederhana, Kenapa?

Kolaborasi

Dia menyebut kolaborasi antarpihak adalah poin penting untuk mendorong kemajuan. Kolaborasi itu tak hanya pada bidang pariwisata, tetapi juga terkait program-program lain yang satu sama lain saling terkoneksi.

“Seperti pada pertumbuhan ekonomi yang saat ini harus diimprovisasikan agar jadi pendobrak untuk memberi daya dorong. Kami akan menggandeng UMKM agar kita menjadi satu kesatuan, baik itu pelaku UMKM dan kuliner. Selain itu, program-program lain juga dapat dilaksanakan berkelanjutan, seperti pengentasan kekeringan dan pendidikan. Itu berkelanjutan karena itu program mandataris,” kata Bupati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif