SOLOPOS.COM - Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, bersama pimpinan daerah mengecek kesiapan tim gabungan dalam mengamankan Nataru di Lapangan Mapolres Sragen, Kamis (22/12/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Lonjakan jumlah kendaraan yang melintas di Sragen saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 diprediksi di atas 10.000 unit. Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas, Polres Sragen dibantu aparat dari instansi lain terkait mengerahkan 450 personel dalam Operasi Lilin Candi 2022.

Ratusan personel gabungan tersebut diapelkan di lapangan Mapolres Sragen pada Kamis (22/12/2022). Mereka akan bergerak selama 11 hari mulai Jumat (23/12/2022) sampai Senin (2/1/2023) mendatang. Ratusan personel tersebut terdiri atas unsur Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI, Tagana, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan, hingga Pramuka.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, bersama pimpinan daerah seusai apel sempat mengecek kesiapan masing-masing personel beserta sarana dan prasarana pendukung. Dalam kesempatan itu, Kapolres menyampaikan ada prediksi dari Kementerian Perhubungan tentang lonjakan lalu lintas selama libur Nataru yang harus diantisipasi.

Berdasarkan prediksi nasional yang disampaikan Kapolri, sambung dia, akan ada 44,17 juta orang yang melakukan mobilitas saat libur Nataru. Jawa Tengah akan menjadi central gravity atau daerah tujuan liburan. Meski akan banyak kendaraan yang melintas, Piter tak mau ada kemacetan di Sragen.

“Sudah kami petakan lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas seperti di wilayah Pungkruk dekat exit tol dan di sejumlah objek wisata. Keramaian itu boleh, tetapi jangan sampai terjadi desak-desakan hingga memunculkan korban,” jelas Kapolres saat ditemui wartawan, Kamis.

Baca Juga: Jelang Nataru, Pemkab Sragen Pastikan Stok Beras Aman

Sragen berpotensi menjadi lokasi tujuan kedatangan warga dari Jakarta, Sumatra, dan daerah lainnya saat libur Nataru. Dibukanya sentra kegiatan masyarakat lantaran Covid-19 landai, kata Piter, juga menjadi perhatian.

Untuk pengamanan perayaan Natal, Polres menyiapkan 11 pos pengamanan yang terletak di depan gereja-gereja besar di Sragen. Selain itu, ada juga pos pelayanan dan pos terpadu di rest area tol.

“Antisipasi terorisme juga dilakukan. Sterilisasi gereja dilakukan menjelang pelaksanaan ibadah. Bisa ada hal-hal yang mencurigakan bisa langsung berkoordinasi dengan Tim Gegana. Pengecekan itu dilakukan secara visual. Setelah di­skrining, gereja kami minta ditutup dan dibuka kembali sata pelaksanaan ibadah,” katanya.

Saat liburan Tahun Baru, Kapolres akan melakukan asesmen lokasi yang berpotensi terjadi penumpukan pengunjung, seperti di Sangiran, Bayanan, dan New Kemukus. “Kami memprediksi ada lonjakan pengunjung di sejumlah objek wisata itu. Kami akan melakukan asesmen dan dikomunikasi dengan penyelenggara. Sebanyak 50% personel disebar untuk pengamanan objek-objek wisata,” jelasnya.

Baca Juga: Pemkab Sragen Sediakan 6 Objek Wisata Murah Meriah untuk Libur Nataru

Izin Keramaian

Polres juga akan mengasesmen permohonan izin keramaian perayaan Tahun Baru. Salah satu jadi perhatian polisi adalah kapasitas lokasi dibandingkan dengan potensi pengunjung yang datang. Jika kapasitas lokasi tak sebanding dengan potensi banyaknya warga yang datang maka kemungkinan izin tak diberikan.

“Asesmen dilakukan dengan menggunakan manajemen risiko. Termasuk keramaian yang akan digelar di Alun-alun Sasana Langen Putra juga diasesmen. Demikian pula potensi adanya kelompok geng motor anak-anak muda juga dipetakan dan dikondisikan untuk menjaga kondusivitas dan jangan sampai terjadi tawuran,” kata Piter.

Komandan Kodim 0725/Sragen, Letkol (Inf) Yastinanda, mengatakan ada 66 personel yang ia perbantukan di pos-pos pengamanan Polres. Selain itu satu satuan setingkat kompi (SSK) disiapkan untuk antisipasi hal-hal yang tidak dinginkan. “Babinsa di desa juga ikut mengamankan di wilayah kerja masing-masing,” katanya.

Baca Juga: CFD Sragen di Natal dan Tahun Baru Ditiadakan, PKL Tak Hepi

Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Joko Suratno, mengatakan  personel BPBD, Tagana, Satpol PP, dan Dishub untuk ikut mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Baik berupa gangguan keamanan maupun bencana alam.

“Kami juga memantau harga kebutuhan pokok untuk pengendalian inflasi. Sampai pekan kedua Desember, Sragen mengalami deflasi karena semua harga terkendali. Harga telur yang awalnya sampai Rp25.000 per kg sekarang turun di bawah Rp20.000 per kg,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya