SOLOPOS.COM - Ilustrasi kulit sapi yang terserang LSD. (bbvetwates.ditjenpkh.pertanian.go.id).

Solopos.com, SUKOHARJO — Mendekati Hari Raya Iduladha 1444 H yang jatuh pada 29 Juni 2023, 809 sapi di Sukoharjo masih terjangkit lumpy skin disease (LSD) atau penyakit benjolan pada kulit sapi akibat virus. Kendati demikian Pemkab Sukoharjo memastikan hal tersebut tak menjadi permasalahan dalam pelaksanaan Iduladha mendatang.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Arif Rahmanto, menyebut pihaknya terus Gencar mengobati sapi-sapi tersebut. “Peternak, penjual, dan lainnya sudah familiar dengan wabah tersebut. Sementara di Sukoharjo pengendalian sudah cukup lumayan, artinya tidak ada penularan besar-besaran seperti tahun kemarin. Saat ini masih terpapar 802 sapi di Kabupaten Sukoharjo,” terang Arif saat dimintai konfirmasi pada Senin (19/6/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selain itu, menurut Arif pembatasan sudah dilonggarkan, tak seperti dulu di awal-awal kasus LSD merebak. Pada 2022 lalu DPP Sukoharjo sempat membatasi transaksi jual beli hewan kurban di pasar hewan. Bahkan pasar hewan sempat ditutup dalam beberapa pekan.

Kendati sudah tidak melakukan pembatasan, menurut Arif, DPP tetap melakukan pemeriksaan standar di beberapa kandang maupun peternakan hewan di Sukoharjo.

Sementara  dalam pemeriksaannya di salah satu peternakan, petugas mendapati satu kasus penyakit mulut dan kuku (PMK). Dari hasil penemuan tersebut pihaknya segera melakukan pengobatan dan mengisolasi sapi yang terjangkit PMK tersebut.

Langkah tersebut dilakukan agar sapi itu tak menularkan penyakit dan sembuh. Selain itu DPP juga langsung memeriksa hewan ternak secara menyeluruh di beberapa wilayah. Hasilnya tidak ada tambahan temuan kasus PMK.

“Satu kasus hewan ternak sapi yang terjangkit PMK sudah tertangani. Mudah-mudahan tidak ada temuan lagi. Peternak dan pedagang hewan ternak kami minta tetap waspada dan menjaga kesehatan hewan ternak dan kandang,” lanjutnya.

DPP Sukoharjo mencatat jumlah hewan kurban yang tersedia di Kabupaten Makmur ini antara lain sapi 2.000 ekor, kambing 6.000 ekor dan domba 6.000 ekor. Sedangkan jumlah populasi hewan ternak se Kabupaten Sukoharjo lebih banyak lagi, mencapai puluhan ribuan ekor.

Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menyebut akan ada pemantauan dan pemeriksaan daging hewan sebelum dan sesudah penyembelihan, DPP  telah bekerja sama dengan Asosiasi Dokter Hewan Indonesia. Bahkan ia sudah mempersiapkan tim yang terbagi di 12 kecamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya