SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Boyolali melakukan sidak di Kebun Raya Indrikilo Boyolali, Minggu (26/12/2021). (Istimewa/Satpol PP Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI—Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali menilai sekitar 10 persen objek wisata belum patuh dalam penerapan aplikasi PeduliLindungi selama libur Nataru. Pemkab Boyolali meminta agar objek wisata yang belum patuh bisa lebih mematuhi karena masih ada liburan Tahun Baru 2022.

Kepala Disporapar Boyolali, Supana, mengatakan berdasarkan pemantauan penjualan tiket di sejumlah objek wisata di Boyolali, terjadi peningkatan jumlah kunjungan selama momen libur Nataru. Peningkatan jumlah kunjungan menurutnya berada di kisaran 10 persen hingga 20 persen dibandingkan hari biasa. Meskipun terjadi peningkatan jumlah pengunjung, menurutnya persentase tersebut masih dalam kategori aman.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kalau over kapasitas kami rasa belum. Kami sudah mengecek dan peningkatan hanya berkisar di angka 10 persen hingga 20 persen dilihat dari jumlah penjualan tiket. Tapi untuk kawasan wana wisata seperti di Selo memang kami sulit mendatanya karena tidak ditarik retribusi seperti penjualan tiket dan lainnya,” ucap dia kepada Solopos.com, Selasa (28/12/2021).

Baca Juga: Pemilihan Duta Wisata Wonogiri 2021 Tak Utamakan Body Shaming

Meskipun begitu, dia menyoroti sejumlah objek wisata vital dan non vital belum mematuhi aturan scan barcode aplikasi PeduliLindungi untuk pengunjung. Dari total sekitar 33 objek wisata, 10 persen di antaranya dinilai masih belum patuh. Oleh karena itu, pihaknya menggandeng sejumlah pihak mulai Polri hingga Satpol PP Boyolali untuk melakukan penertiban.

“Tidak hanya objek wisata yang kecil saja, tapi ada objek wisata vital yang lumayan besar juga tidak patuh. Kami menyayangkan itu, karena PeduliLindungi itu penting untuk tracing kalau ada temuan-temuan. Kami minta untuk ditertibkan dan diedukasi pentingnya hal tersebut diterapkan. Kami juga membantu pengadaan barcode agar bisa diterapkan,” imbuh dia.

Sebelumnya, Kasi Penindakan Satpop PP Boyolali, Tri Joko Mulyono, mengatakan pihaknya menemukan sejumlah objek wisata di Boyolali tidak menerapkan aplikasi PeduliLindungi dengan baik. Menurutnya, sejumlah objek wisata hanya membuat scan barcode sebatas pajangan.

Baca Juga: Longsor di Tirtomoyo Wonogiri Bertambah, Warga Diminta Sadar Mitigasi

“Selain itu, kami juga mengecek sejumlah pengunjung tidak menginstal aplikasi PeduliLindungi untuk sarana scan barcode. Padahal mereka mengaku sudah divaksin lengkap dua dosis. Kami sangat menyayangkan hal tersebut. Kami harap pengunjung dan pengelola bisa mematuhi aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah untuk kepentingan bersama,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya