Soloraya
Selasa, 26 Januari 2021 - 12:00 WIB

10 Pekan Klaten Zona Merah Covid-19, ICU Mendekati Overload

Taufiq Sidik Prakoso  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Kasus Covid-19 di Klaten belum menunjukkan tren penurunan, bahkan selama 10 pekan atau 2,5 bulan terakhir masih bertahan pada zona merah Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo, menjelaskan angka reproduksi efektif Covid-19 masih di atas 1, sementara angka kematian kasus Covid-19 berada pada 6 persen. Angka kematian itu lebih tinggi dibandingkan pekan lalu sebesar 5 persen.

Advertisement

"Angka kesembuhan masih sama pada angka 83 persen," jelas Cahyono saat ditemui di Rumah Sakit Daerah (RSD) Bagas Waras Klaten, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Dipercepat, Pemerintah Targetkan Vaksinasi Covid-19 Kelar Desember 2021

Advertisement

Baca juga: Dipercepat, Pemerintah Targetkan Vaksinasi Covid-19 Kelar Desember 2021

Cahyono menjelaskan dari hasil kajian hingga kini penyebab terpapar virus corona masih didominasi kasus transmisi lokal serta kontak erat.

"Ini menunjukkan 3M [belum disiplin menerapkan protokol kesehatan]," kata dia.

Advertisement

Baca juga: Sudah Divaksin Covid-19, Begini Harapan Kapolres Klaten

Hanya saja, Cahyono belum menyebut berapa banyak ruang isolasi dan ICU Covid-19 di Klaten saat ini.

"Untuk ICU sudah tinggi. Ya belum overload tetapi mendekati [penuh]," kata dia.

Advertisement

Kondisinya Sudah Warning

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, membenarkan Klaten masih bertahan pada zona merah.

"Ini tidak hanya terjadi di Klaten. Untuk okupansi masih mencukupi. Tetapi memang kondisinya sudah warning," jelas dia.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Klaten, M. Husen Prabowo, berharap kasus Covid-19 bisa segera terkendali. Dia menjelaskan meski angka penularan masih tinggi, okupansi kamar perawatan pasien Covid-19 masih mencukupi.

Advertisement

“Kami didukung dengan kebijakan supaya volume [pasien] yang masuk ke Faskes itu bisa dikendalikan. Kami yang ada di jaga gawang berharap [kasus] tidak tinggi. Klaten sampai saat ini masih memenuhi [ketersediaan kamar perawatan pasien Covid-19]. Namun, penyakit ini kan penularannya dari manusia ke manusia. Kami khawatir itu eskalasinya. Bisa saja tahu-tahu tinggi,” kata dia.

Baca juga: Pemprov Jateng Targetkan Seluruh Nakes Tuntas Divaksinasi Medio Februari 2021

Disinggung kondisi dokter, Husen menjelaskan di Klaten ada 365 dokter yang menjadi anggota IDI Klaten. Dari jumlah anggota IDI itu, ada tujuh dokter yang terpapar Covid-19 dengan satu orang meninggal dunia.

“Kondisinya baik semua tetapi memang ada satu yang meninggal dunia,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif