Sragen (Espos)--Sebanyak 10 preman terkena razia aparat dari gabungan satuan di Polres Sragen, Kamis (14/10). Tiga tempat yang disisir aparat yaitu Terminal Pilangsari, Pasar Bunder dan Stasiun Kereta Api (KA) Sragen.
Razia yang dilakukan 40 personel bersenjata api lengkap berhasil menggiring 10 preman ke Mapolres Sragen dari tiga lokasi tersebut.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Selain merazia preman, petugas yang berasal dari Satuan Sabhara, Satuan Intelejen, Satuan Reskrim dan Satuan Lalu Lintas menemukan seorang bocah tergeletak lemas tak berdaya di depan Toko Sepatu Meteor Sragen.
Bocah yang berumur tujuh tahun itu ternyata menderita sakit tifus. Bocah yang masih duduk di bangku kelas 1 SDN Cantel, Sragen itu akhirnya dilarikan ke RSUD Sragen.
Kabag Operasional Kompol Imam Santoso mewakili Kapolres Sragen AKBP IB Putra Narendra saat ditemui wartawan, Kamis kemarin, seusai razia preman, mengatakan razia preman dilakukan sebagai pelaksanaan Operasi Sikat Candi.
Sebuah operasi yang sengaja dilakukan untuk menekan angka kriminalitas dengan sasaran pelaku tindak pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian dengan kekerasan (Curas) dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor).
“Operasi ini digelar hampir setiap hari sejak 1-25 Oktober mendatang. Khusus untuk operasi preman dilakukan di tiga titik lokasi munculnya premanisme. Mereka diperiksa, baik identitasnya, pekerjaannya dan data diri lainnya. Jika ditemukan indikasi tindak kriminal, ya akan diproses. Bila tidak ada indikasi kriminal, cukup dengan pembinaan. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanganan lebih lanjut,” tegas Kabag Ops Kompol Imam Santoso yang didampingi Kasubag Humas AKP Mulyani.
trh
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
