Soloraya
Selasa, 6 Juli 2021 - 15:54 WIB

10 Sekolah Negeri di Sukoharjo Ini Masih Kekurangan Siswa

R Bony Eko Wicaksono  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penerimaan siswa baru atau PPDB (Dok/JIBI)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebanyak 10 SMPN di Sukoharjo masih kekurangan siswa selama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022. Sekolah negeri yang kekurangan siswa diperbolehkan melaksanakan PPDB secara offline hingga kuota calon siswa baru terpenuhi.

Calon siswa baru yang mendaftar PPDB tahap II diumumkan pada 2 Juli. Mereka yang diterima bisa mendaftar ulang mulai 2-5 Juli. Hingga masa pendaftaran ulang ditutup, masih ada 10 sekolah negeri yang kekurangan siswa di antaranya SMPN 2 dan SMPN 3 Bendosari.

Advertisement

Kemudian SMPN 2, SMPN 3, dan SMPN 4 Nguter. Sekolah negeri lainnya yang masih kekurangan siswa yakni SMPN 3 dan SMPN 4 Tawangsari, SMPN 3 Bulu serta SMPN 2 dan SMPN 3 Weru.

Baca Juga: Pesanan Naik hingga 5X Lipat, Perajin Peti Mati di Sukoharjo Kewalahan

Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Warsini, mengatakan sekolah yang kekurangan siswa boleh menggelar PPDB offline hingga kuota calon siswa baru terpenuhi. “Misalnya, sekolah A masih kekurangan 25 calon siswa baru. Kuota calon siswa baru terpenuhi pada akhir Juli maka pendaftaran PPDB secara offline ditutup,” kata dia, saat dihubungi Espos, Selasa (6/7/2021).

Advertisement

Sekolah negeri yang kekurangan siswa tak berbeda jauh dibanding saat pendaftaran PPDB tahun ajaran 2020/2021. Mayoritas sekolah negeri yang kekurangan siswa terletak di wilayah pinggiran. Jumlah pendaftar calon siswa baru di wilayah pinggiran jauh lebih sedikit dibanding perkotaan.

Sekolah negeri di wilayah Nguter, Bulu, Tawangsari, dan Weru kerap kekurangan siswa baru saat pendaftaran PPDB setiap tahun. “Kondisi sebaliknya terjadi di sekolah negeri di wilayah perkotaan seperti Sukoharjo, Kartasura, dan Grogol. Jumlah pendaftar melebihi kuota calon siswa baru di sekolah,” ujar dia.

PTM Ditunda

Pada bagian lain, Warsini memastikan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah pada awal tahun ajaran baru ditunda. Uji coba PTM di tengah meningkatnya kasus Covid-19 sangat berisiko. Kegiatan belajar mengajar dilanjutkan dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Advertisement

Berdasarkan data dari Disdikbud Sukoharjo, kuota calon siswa baru terbesar pada jalur zonasi yakni sebanyak 6.092 siswa. Kemudian, kuota jalur afirmasi sebanyak 2.255 siswa. Jalur prestasi sebanyak 1.230 siswa dan jalur perpindahan tugas orangtua sebanyak 317 siswa. Sehingga total kuota calon siswa baru sebanyak 9.894 siswa yang tersebar di 50 sekolah negeri dan swasta.

Kepala SMPN 2 Sukoharjo, Sriyono, mengatakan kuota calon siswa baru di sekolahnya selalu penuh di setiap PPDB. Para calon siswa baru telah mendaftar ulang dan akan mengikuti KBM menggunakan metode PJJ.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif