Soloraya
Minggu, 14 Januari 2024 - 15:36 WIB

100-an Tukang Becak di Soloraya Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para penarik becak di Soloraya mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Minggu (14/1/2024) siang. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Sekitar 100 penarik becak di Soloraya mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Minggu (14/1/2024).

Deklarasi mereka lakukan di Plaza Sriwedari Laweyan sekitar pukul 11.15 WIB. Mereka berkumpul mengenakan kaus bertuliskan Gibran Gigih dan Berani dan menyatakan deklarasi dukungan.

Advertisement

Deklarasi dukungan dipimpin Ketua Paguyuban Pengemudi Becak Soloraya, Ramelan. “Ini deklarasi Gibran menang. Kami mendukung ya karena kami wong cilik. Wong cilik, wong Solo kan perjuangane ya wong Solo,” tutur dia.

Ramelan mengatakan sebagai wong Solo sudah selayaknya mendukung Cawapres dari Solo. Utamanya dari kalangan masyarakat kecil, seperti pengemudi becak dan warga lanjut usia (Lansia).

Terlebih, menurut dia, Gibran telah membuktikan keberhasilan membangun Kota Bengawan. Ramelan menjelaskan ada sekitar 3.000 pengemudi becak yang tergabung di paguyuban dan mendukung Prabowo-Gibran.

Advertisement

Penuturan senada disampaikan Samin, penarik becak. Dia mendukung Paslon nomor 2 karena melihat sosok Gibran yang tiga tahun terakhir menjadi Wali Kota Solo. “Mas Gibran program-programnya menyasar orang kecil,” ujar dia.

Samin mendukung program pemberian makan siang dan susu gratis yang diusung paslon 2. Program itu menurut dia sangat bagus karena dapat membantu pemenuhan kebutuhan pokok dan gizi seimbang generasi penerus bangsa.

“Program memberi makan dan susu gratis untuk anak-anak ini sangat bagus dan masuk akal,” tutur dia. Penarik becak lainnya, Slamet Sarjono, asal Semanggi, mengaku sudah mantap memilih pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju.

Advertisement

“Soale saya dari awalnya tidak punya rumah jadi punya rumah gara-gara Mas Gibran jadi Wali Kota di Kenteng, perumahan Kenteng itu loh. Dulu saya mendirikan rumah di tanah pemerintah. Sekarang dibagi 593 keluarga,” terang dia.

Mereka, menurut Slamet, kini sudah merasa tenang karena lahan dan rumah yang ditinggali sudah menjadi hak milik. “Sekarang sudah hal milik. Kalau dulu kan saya hanya ngontrak, ngontrak, dan ngontrak. Sekarang rumah sendiri,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif