SOLOPOS.COM - Suasana pameran Solo International Visual Art 2021 yang diadakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. (Istimewa/Panitia SIVA)

Solopos.com, SOLO – Pameran karya mahasiswa International bertajuk Solo International Visual Art #3 (SIVA) kembali digelar oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Mengusung Hope From Home, mereka menggeber hampir 100 karya seniman berbagai negara selama sepekan. Acara dimulai Kamis (23/12/2021) hingga Kamis (30/12/2021) di Gedung Sungging Prabangkara, Kampus II ISI Solo.

Panitia acara, Hendra Himawan, Minggu (26/12/2021), menjelaskan pameran SIVA #3 merupakan kerja kolaboratif sebagai bentuk inisiasi antar lembaga, membangun jejaring kerja sama, serta melibatkan masyarakat. Acara kolaboratif ini mendorong gagasan besar pembentukan platform kerja sama dalam pengembangan seni rupa di Indonesia, maupun regional Asia Tenggara.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Baca Juga: Bukan Cuma Pertunjukan Seni, DCF 2021 Juga Diisi Kongkow Budaya

Hendra menegaskan, gagasan pembangunan platform merupakan tindak lanjut pengembangan infrastruktur dan pembacaan medan seni. Inisiasi kerja jejaring dan kemitraan tersebut memberi stimulan yang mendukung dalam pembacaan potensi, inisiasi, serta tumbuhnya gerakan-gerakan lokal. Khususnya dalam lokus kreatif dan medan seni lokal di institusi pendidikan tinggi seni.

Rektor ISI Solo, I Nyoman Sukerna, sebelumnya mengatakan tujuan utama kegiatan ini adalah lahirnya kerja sama sinergis internasional dengan universitas luar negara. Ke depannya akan disusul dengan program-program terkait seperti penelitian bersama penerbitan journal bersama, dan pertukaran mahasiswa atau dosen.

Hal itu merupakan upaya implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Program Kampus Merdeka. Selain melibatkan jejaring International, SIVA 2021 juga merangkul Institusi Seni di luar kampus sebagai cara merawat jejaring industri seni dalam medan sosial seni rupa yang lebih luas.

Baca Juga: Guntur Jadi Guru Besar ke-13 di ISI Solo

“Oleh karena itu, harapan kami selaku pimpinan, gerakan awal ini mohon untuk ditindaklanjuti dengan melahirkan program-program kemitraan yang lebih luas, bagi pembangunan kompetensi lulusan, pengembangan institusi, dan mampu memenuhi target capaian IKU [indikator kinerja utama] sebagaimana yang menjadi visi taktis institusi,” terangnya.

Hendra menambahkan, SIVA merupakan agenda tahunan yang dimulai 2018 silam. Tiga tahun lalu, mereka mengusung Message on Paper 2018, disusul Hacking Paper 2019. Sempat vakum setahun karena pandemi Covid-19, akhir tahun ini diadakan kembali.

SIVA 2021 sedikit berbeda. Kalau sebelumnya menggunakan format presentasi karya, kali ini mereka mencoba menekankan upaya pembangunan jejaring dan kerja sama yang lebih luas dengan menggandeng universitas dari luar negeri. Gol-nya tentu saja kolaborasi dan kerjasama berkelanjutan.

Baca Juga: Jadi Guru Besar, Eks Rektor ISI Solo Soroti Fenomena Seni Retro

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya