Soloraya
Selasa, 13 Agustus 2013 - 18:45 WIB

11 Dari 25 Sopir Bus AKAP di Terminal Gemolong Sragen Darah Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SRAGEN — Lebih dari 50 persen sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mengalami tekanan darah tinggi antara 140-170 milimeter Hydrargyrum (mmHg). Hal itu diduga dipicu kelelahan, tertekan selama perjalanan dan kurang tidur.

Hal itu disampaikan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen usai melakukan pemeriksaan kepada 27 sopir bus AKAP di ruang tunggu Terminal Induk Pilangsari, Sragen Selasa (13/8/2013).

Advertisement

Mereka Staff Unit Kesehatan Dasar (UKD) Bagian Pelayanan Kesehatan DKK Sragen, Bernandeta, dan Staff Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2PL) DKK Sragen, Tri R. Bernandeta menjelaskan sebanyak 11 dari 27 sopir AKAP yang melintas di Terminal Induk Pilangsari mengalami tekanan darah tinggi.

Demikian hal 11 dari 25 sopir bus AKAP di Terminal Gemolong. Menurut Bernandeta kondisi itu dipicu kelelahan, kurang istirahat dan jam kerja berlebihan.

Dia menyarankan sopir mengalami tekanan darah tinggi dalam ambang wajar untuk istirahat sejenak sedangkan sopir dengan tekanan darah terlampau tinggi untuk istirahat total dan mengonsumsi penurun tekanan darah tinggi.

Advertisement

“Sopir dengan hipertensi tinggi kami berikan obat turun tensi. Mereka mengalami ini karena kelelahan, tertekan di jalan dan kurang istirahat. Rata-rata mereka mengeluh pusing, capek dan pegal. Kami berikan vitamin,” kata Bernandeta saat ditemui Solopos.com seusai melakukan pemeriksaan, Selasa (13/8).

Tri menambahkan DKK juga mengecek kadar alkohol dan narkoba dalam darah melalui tes urine. Hasil pengecekan menyatakan sopir yang menjalani tes bebas kandungan alkohol dan narkoba.

Kasat Narkoba Polres Sragen, AKP Joko Purnomo, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, menjelaskan agenda pemeriksaan kendaraan dan kondisi sopir merupakan rangkaian Operasi Ketupat Candi selama arus balik.

Advertisement

Polres bekerja sama dengan DKK, Dishubkominfo, Satuan Lalu Lintas, Satpol PP dan lain-lain melakukan tes urin kepada sopir bus AKAP. Selain itu Joko mengungkapkan belum ada laporan korban pembiusan di angkutan umum selama H-7 hingga H+5 lebaran.

“Kami melakukan pemeriksaan agar penumpang selamat di jalan dan antisipasi sopir menggunakan zat tertentu seperti narkoba dan lain-lain. Hasil tes urin dan kadar alkohol nihil. Kami berusaha meminimalkan angka kecelakaan karena pengaruh obat dan alkohol,” tutur Joko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif