Indah Septiyaning Wardani / Chelin Indra Sushmita | SOLOPOS.com
Solopos.com, SUKOHARJO – Penyebaran Covid-19 dari salah satu warung makan ayam goreng di Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo yang menjadi klaster baru belum putus. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo masih menunggu hasil swab kontak erat pasien positif pertama dari klaster ini.
"Kasusnya corona dari klaster kuliner ini belum putus. Kami masih menunggu hasil swab kontak erat lainnya," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo Yunia Wahdiyati, kepada Solopos.com, Jumat (2/10/2020).
Dia mengatakan klaster kuliner di Ngadirejo, Kartasura, ini merupakan yang pertama di Sukoharjo. Sampai saat ini ada 11 orang yang positif terinfeksi virus corona dari klaster ini.
Api Abadi Mrapen di Grobogan Padam, Inikah Penyebabnya?
Api Abadi Mrapen di Grobogan Padam, Inikah Penyebabnya?
Kasus ini muncul kali pertama dari pemilik usaha warung makan ayam goreng yang meninggal dunia. Sebelum meninggal pemilik warung makan itu sempat menjalani uji swab dan ternyata positif Covid-19.
"Hasil swab keluar setelah yang bersangkutan meninggal dunia. Jadi awalnya pasien suspek. Pemulasaran jenazah telah menggunakan protokol Covid-19," kata Yunia ketika berbincang dengan Solopos.com melalui telepon seluler pada Jumat (2/10/2020).
Tok! Pemerintah Putuskan Tarif Tes Swab Covid-19 Mandiri Maksimal Rp900.000
Dari hasil pelacakan dengan uji swab hidung dan tenggorokan melalui metode PCR, hasilnya 11 orang terkonfirmasi positif corona baik keluarga maupun karyawan.
Rumah makan tersebut kini telah tutup sementara waktu guna menekan penyebaran virus corona. Gugus tugas juga masih melacak pelanggan yang menjadi kontak erat dengan kasus tersebut.
Yunia menambahkan munculnya kasus positif Covid-19 dari bidang usaha kuliner yakni klaster warung makan ayam goreng menjadi perhatian besar bagi Gugus Tugas Covid-19 Sukoharjo. Pihaknya meminta pengusaha kuliner meningkatkan standardisasi protokol kesehatan sebagai langkah antisipasi munculnya klaster kuliner lainnya.
Dulu Meremehkan Covid-19, Donald Trump Sekarang Kena Deh!
Standar protokol kesehatan ini seperti mengatur ruangan dengan menetapkan jarak satu kursi satu dengan lainnya. Kemudian menyiapkan sarana prasarana cuci tangan dan menggunakan masker baik baik pelanggan maupun pegawai rumah makan.
"Karyawan rumah makan itu juga harus selalu pakai masker. Tidak boleh lepas," katanya.
Banyak yang Tak Tahu! 5 Artis Cantik Ini Ternyata Punya Suami Polisi
Menurut Yunia, penularan Covid-19 pada tempat makan berpotensi terjadi ketika pelanggan maupun pemilik tidak segera membersihkan meja makan. Apalagi banyak pembeli melepas masker saat makan lalu mengobrol bersama teman atau keluarga dalam satu meja.
Belum lagi karyawan yang melepas masker. Kondisi ini berpotensi menjadi sumber penularan virus dan memicu munculnya klaster penularan Covid-19 dari bidang usaha kuliner Sukoharjo.
"Petugas rumah makan harus membersihkan meja menggunakan cairan disinfektan begitu konsumen meninggalkan meja," tandasnya.