Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)
SRAGEN – Setidaknya 12 rumah di bantaran Sungai Mungkung, Desa Tangkil, kecamatan Sragen Kota, kini terancam ambrol akibat gerusan arus sungai. Salah satu rumah yang sudah mengalami kerusakan adalah bagian dapur rumah warga Desa Tangkil, Kecamatan Sragen Kota, Rebo, 60, yang ambrol tergerus arus air Sungai Mungkung, Kamis (12/1/2012) malam.
Lantaran waswas, rumah milik Rebo pun dipindahkan ke lokasi aman, sekitar 50 meter dari bibir Sungai
Mungkung. Mulai Jumat (13/1/2012) pagi, puluhan warga bergotong royong membongkar bangunan rumah Rebo dan lantas mendirikannya kembali di sebelah utara lokasi rumah semula. Pelaksanaa pemindakan rumah berlangsung cukup cepat,
hingga Jumat sore pekerjaan pembangunan rumah yang terbuat dari gedek itu rampung.
Kades Tangkil, Suwondo, saat dihubungi Espos, mengaku kerugian material akibat ambrolnya bangunan dapur milik Rebo diperkirakan mencapai Rp2 juta. Bangunan rumah utama, kata dia, masih utuh, hanya saja rumah warga tersebut dipindahkan ke tempat aman untuk antisipasi longsor tebing sungai susulan.
“Kerugian paling mahal, ya tanah yang tergerus air Sungai Mungkung mencapai belasan meter. Saat ini warga di Dukuh Gabusan dan Tugu, Tangkil masih waswas dan khawatir rumah mereka bernasib sama dengan rumah Rebo,” ujar Suwondo.
Menanggapi desakan warga yang menginginkan direlokasi sejak beberapa waktu lalu, Suwondo mengaku akan bermusyawarah dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Secara pribadi, Suwondo setuju warga sekitar bantaran sungai direlokasi. Permasalahannya, samung dia, tidak ada tanah kas desa untuk tempat relokasi mereka. Dia mencatat ada tujuh rumah di Dukuh Gabusan dan lima rumah di Dukuh Tugu yang terancam menjadi korban longsor tergerus arus Sungai Mungkung. Apalagi belakangan, urai dia, sering terjadi hujan deras.
JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu