SOLOPOS.COM - Sebanyak 120 guru Bahasa Jawa SMP di Wonogiri mengikuti lokakarya penulisan cerita rakyat Wonogiri di Aula Disdikbud Wonogiri, Kamis (11/8/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah bisa disebut sebagai gudang cerita rakyat karena setiap wilayah memiliki cerita rakyat berbasis kearifan lokal. 

Sayangnya, banyak cerita rakyat yang hanya diceritakan secara lisan sehingga berpotensi terlupakan oleh generasi penerus. Padahal, di dalam setiap cerita rakyat terkandung pesan moral. 

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Atas dasar itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri menggelar lokakarya penulisan cerita rakyat pada Kamis-Kamis (11-18/8/2022). Peserta lokakarya merupakan 120 guru Bahasa Jawa di lingkungan Diskdikbud Wonogiri.

Para guru yang mengajar di sejumlah SMP di Wonogiri itu ditugaskan menggali dan menuliskan cerita rakyat yang ada di sekitar sekolah masing-masing.

“Di Wonogiri ini kan banyak sekali cerita rakyat. Setiap wilayah di Wonogiri pasti mempunyai cerita rakyat. Tapi banyak cerita yang hanya diceritakan secara lisan sehingga isi cerita bisa berubah dan mudah terlupakan. Oleh karena itu, kami berinisiatif menggelar lokakarya penulisan cerita rakyat,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Wonogiri, Eko Sudarsono, saat berbincang dengan Solopos.com di Gedung Disdikbud, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga : Siapakah Ki Ageng Donoloyo yang Difilmkan di Wonogiri?

Guru Bahasa Jawa dibebaskan menulis cerita rakyat dengan sudut pandang masing-masing sehingga kreativitas tidak dibatasi. Mereka bisa menyadur, mengubah, atau mengkreasikan cerita rakyat sesuai latar belakang penulis. Tetapi, dengan catatan cerita yang dibangun memiliki pesan moral yang jelas.

Menurut dia bisa saja ada guru yang menuliskan cerita sama, tetapi latar belakang berbeda membuat hasil tulisan pun berbeda. Hal itu tidak masalah, justru menjadi varian cerita.

Karakter Siswa

Program ini dinilai cocok dengan Kurikulum Merdeka yang saat ini sudah diterapkan di seluruh SD-SMP di Wonogiri. Cerita rakyat dinilai efektif menjadi bahan ajar dalam membangun karakter siswa sesuai kearifan lokal.

Terlebih, cerita ini ditujukan untuk siswa SMP. Mereka dianggap masih mudah menerima dan mengingat cerita rakyat. “Mengapa para pangeran keraton itu memiliki jiwa yang besar dan berkarakter kuat? Karena mereka selalu diberi dongeng, cerita para tokoh heroik yang sarat pesan moral. Ketika mereka tumbuh, hidup dewasa menjadi orang bijaksana,” ujar dia.

Baca Juga : Asal Usul Dusun Dagangan Wonogiri, Tempat Bakul-Jagal Sapi Berkumpul?

Dia melanjutkan, keluaran dari lokakarya itu berupa karya tulis bikinan guru Bahasa Jawa yang berisi cerita rakyat lokal Wonogiri. Buku itu akan dibukukan dalam dua bahasa, Jawa dan Indonesia.

Buku tersebut juga bisa menjadi bahan ajar di sekolah. Kalau perlu, setiap pagi sebelum belajar suatu mata pelajaran, disisipi cerita rakyat terlebih dahulu.

Selain sebagai bahan ajar, buku tersebut bisa bermanfaat bagi guru untuk nilai akreditasi. “Hari ini mereka masih proses inventarisasi cerita rakyat di sekitar sekolah. Satu guru wajib menulis satu cerita rakyat. Selama proses itu, kami juga menerima konsultasi. Nanti kalau tidak mundur, pada Kamis [18/8/2022] akan dievaluasi,” jelas Eko yang juga pemateri pada lokakarya itu.

Kepala Disdikbud Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti, menyampaikan lokakarya ini bermula dari keprihatinan karena cerita rakyat di Wonogiri sudah hampir punah. Lokakarya tersebut sebagai upaya revitalisasi cerita rakyat di Wonogiri. Guru Bahasa Jawa digandeng karena masih linier dengan pelajaran yang diampu.

Pemateri pada lokakarya penulisan cerita rakyat merupakan penulis cerita rakyat, yaitu Kun Prastowo dan Kabid Kebudayaan Disdikbud Wonogiri, Eko Sudarsono. “Selain sebagai bahan ajar, buku yang nanti dihasilkan para guru Bahasa Jawa itu bisa menjadi nilai kredit atau akreditasi para guru,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di gedung DPRD Wonogiri, Senin (15/8/2022).

Baca Juga : Keistimewaan Kabupaten Wonogiri, Memiliki Cadangan Emas 1,5 Juta Ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya