Solopos.com, SOLO — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) memantau ketat 13 anak sungai di wilayah hulu Sungai Bengawan Solo.
Pemantauan dilakukan lantaran belasan anak sungai tersebut ditengarai menjadi muara berbagai jenis limbah sehingga mencemari Sungai Bengawan Solo. Di antaranya, Kali Jenes dan Kali Premulung yang menjadi tempat pembuangan limbah industri batik, Kali Pepe untuk limbah rumah tangga, dan Kali Samin untuk industri etanol.
Kabid Operasi dan Pemeliharaan Jaringan BBWSBS, Wahyu Kusumastuti, mengatakan pihaknya memiliki 28 titik pemantauan sepanjang Sungai Bengawan Solo.
“Di hulu ada 13 titik yang menjadi lokasi buang limbah, akibatnya di daerah hilir banyak PDAM yang enggak bisa mengolah air baku. Apalagi kita sedang mengalami musim kemarau yang agak ekstrem. Jika debit air sungai turun, beban cemaran semakin naik. Karena itulah, tindakan preventif, pencegahan, pengendalian, dan penaatan, harus jalan seluruhnya,” kata dia, saat dihubungi