SOLOPOS.COM - Kondisi Waduk Lalung yang kini berusia 80 tahun. Foto diambil Senin (13/2/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Ribuan keluarga di 13 desa berpotensi terdampak bila Waduk Lalung yang kini telah berusia 80 tahun jebol. Dari 13 desa tersebut 11 di antaranya berada di wilayah Kabupaten Sukoharjo dan dua lainnya di Kabupaten Karanganyar

Dua desa di Karanganyar itu yakni Desa Lalung dan Desa Suruh Kalang. Desa Lalung diprediksi terdampak paling parah jika waduk jebol. Desa ini bisa tenggelam dengan ketinggian air mencapai 4,1 meter hanya dalam waktu 10 menit. Begitu pula dengan Desa Kayuapak, Sukoharjo yang bisa tenggelam dengan ketinggian air mencapai 2,8 meter dan jarak waktu banjir 10 menit.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Untungnya Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) memastikan Waduk Lalung aman meski sudah melebihi batas umur 50 tahun. Meski begitu migitasi kebencanaan terus digalakkan bagi warga setempat, termasuk menyiapkan jalur evakuasi.

Kondisi ini terungkap dalam Forum Konsultasi Rencana Tindak Darurat (RTD) Waduk Lalung di Hotel Tamansari Karanganyar, Senin (13/2/2023). Kegiatan ini dihadiri Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Pemkab Karanganyar dan stakeholder terkait lainnya.

Sub Koordinator Perencana Operasional dan Pemeliharaan BBWSBS, Herawati Ana Purwaningsih, mengatakan Waduk Lalung dibangun pada 1943. Dari segi umur layanan, Waduk Lalung sudah melebihi batasan umur 50 tahun. Meski demikian, kondisi Waduk Lalung masih baik dari sisi kinerja keamanannya.

“Sudah kami lakukan perbaikan-perbaikan. Sehingga setelah kita evaluasi segi keamanannya masih bagus meski usianya sudah 80 tahun,” kata dia.

Sebelum diperbaiki, ada beberapa bagian waduk yang mengalami kerusakan seperti retakan di atas dan longsoran di lereng hilir sekitar 600 meter. Kemudian terdapat banyak semak dan sebagian instrumen rusak sehingga dilakukan rehabilitasi kondisi Waduk Lalung.

Rehabilitasi itu di antaranya dengan perbaikan tubuh waduk, bagian hilir, dan penambahan instrumen, ada perbaikan bangunan intake to drain. Lantas perbaikan pintu intake dan perbaikan puncak waduk.

“Dari pekerjaan yang dilakukan terjadi peningkatan manfaat waduk. Kami juga analisis keamanan waduk, terkait evaluasi kemanan dari struktur dan hidrologi, rembesan itu dikatakan aman,” jelasnya.

Menurutnya tidak ada indikasi kurang aman saat terjadi gempa sekalipun. Hanya, pihaknya meminta warga di 13 desa yang berpotensi terdampak keruntuhan Waduk Lalung untuk tetap waspada. Pihaknya menggandeng Pemkab untuk melakukan mitigasi bencana.

Berdasarkan Permen PUPR tentang waduk bahwa harus menyiapkan rencana tindak darurat (RTD) dalam rangka antisipasi terjadinya kerugian jiwa dan harta benda akibat keruntuhan waduk.

Kapasitas Menurun

Di sisi lain kapasitas Waduk Lalung kini menurun hingga 1 juta meter kubik akibat tingginya sedimen di sana. Aktivitas pertanian dan tambak ikan di dalam Waduk Lalung memperparah sedimentasi. Di awal, Waduk Lalung mampu menampung air 5,29 juta meter kubik. Hasil evaluasi terakhir di 2019 lalu, daya tampung Bendungan Lalung tinggal 4,3 juta meter kubik.

“Tanah gembur untuk pertanian bikin genangan dan mengendap di waduk. Akumulasinya menyebabkan tumpukan sedimen di dasar,” katanya.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Bagoes Darmadi, meminta mitigasi secara berkala dilakukan terhadap 13 desa yang berpotensi terdampak jebolnya Waduk Lalung.

“Tidak ada yang bisa memprediksi kapan waduk akan ambrol. Karena itu penting dilakukan mitigasi secara berkala. Sehingga masyarakat siap menghadapi,” Katanya.

Dia juga meminta jalur-jalur evakuasi disiapkan dan pemasangan peringatan dini jika terjadi Jebol nya waduk. Peringatan dini dibuat secara otomatis yang memberi tanda saat terjadi waduk jebol.

Sekretaris daerah (Sekda) Karanganyar Timotius Suryadi berharap Forum RTD yang digelar menyiapkan segala kemungkinan yang terjadi. Jika terjadi kedaruratan semua sudah siap termasuk langkah apa yang akan dilakukan. Dikatakannya, waduk ini sempat mengalami keretakan beberapa waktu lalu. Namun, telah dilakukan revitalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya