SOLOPOS.COM - Ilustrasi melawan Covid-19. (freepik)
Solopos.com, SOLO -- Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo mencatat tambahan 13 kasus positif virus corona dari Kelurahan Manahan, Banjarsari, Senin (30/8/2020).
Sebanyak 13 kasus itu merupakan hasil tracing satu pasien Covid-19 yang meninggal pada Kamis (27/8/2020). Pria berumur 34 tahun itu menjadi pasien ke-15 yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Solo.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan 13 kasus baru itu dari keluarga atau kontak erat dan kontak dekat seperti rekan kerja serta tetangga pasien yang meninggal itu.
Sepekan Jumlah Kasus Meledak, Klaten Kembali ke Zona Merah Risiko Covid-19
Sepekan Jumlah Kasus Meledak, Klaten Kembali ke Zona Merah Risiko Covid-19
“Keluarga dari yang meninggal ini ada istri dan dua anak, masing-masing umur 2 tahun dan 6 tahun. Seluruhnya menjalani karantina mandiri di rumah. Kami masih melakukan tracing lanjutan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin sore.
Ahyani menjelaskan warga Manahan, Solo, yang meninggal dengan status positif virus corona, Kamis lalu, sempat menjalani perawatan di RS. Dia memiliki penyakit penyerta atau komorbid, yakni jantung hipertensif atau Hypertensive Heart Disease (HHD).
Hore! Bus Trans Jateng Solo-Sangiran-Sumberlawang Gratis 9 Hari Mulai Besok
Selain dari Manahan, Satgas Penanganan Covid-19 Solo juga mencatat lima kasus baru positif virus corona pada Senin. Mereka meliputi seorang warga yang uji swab mandiri, seorang pasien rujukan di RSUD dr Moewardi, dan tiga orang hasil tracing kasus sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan berdasarkan domisilinya, lima kasus baru tersebut masing-masing dari Purwosari, Semanggi, Mojosongo, Gilingan, dan Banyuanyar.
Gara-Gara Status WA Tidur Dengan Wanita Lain, Perangkat Desa Di Sukoharjo Dilaporkan ke Inspektorat
Dengan demikian, jumlah total penambahan kasus positif corona di Solo pada Senin ada 18 orang. Sedangkan kumulatif jumlah kasus konfirmasi positif tambah menjadi 394 orang.
Dari 394 orang itu, 326 orang sudah sembuh dan pulang, 30 orang isolasi mandiri, 21 orang rawat inap, dan 17 orang meninggal dunia. "Sedangkan kumulatif pasien suspek ada 1.100 orang, di mana 11 orang rawat inap, 2 orang isolasi mandiri, 1.037 sembuh dah pulang. Sisanya 50 orang meninggal dunia,” jelas Ning, sapaan akrabnya.