Soloraya
Sabtu, 5 September 2020 - 09:56 WIB

132.000 Siswa SD-SMP Klaten Diusulkan Terima Bantuan Kuota Internet

Taufiq Sidik Prakoso  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi belajar online. (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Sekolah tingkat SD dan SMP di Klaten sudah mengunggah nomor telepon siswa atau orang tua ke data pokok pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait bantuan kuota internet.

Jumlah total siswa SD dan SMP di Klaten calon penerima bantuan kuota internet mencapai 132.000 orang.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Wardani Sugiyanto, mengatakan pengunggahan data nomor telepon untuk pengajuan bantua kuota internet itu rampung pada 31 Agustus lalu. Data nomor telepon perinciannya meliputi sekitar 43.000 siswa SMP dan 89.000 siswa SD di Kabupaten Bersinar.

Kasus Covid-19 di Karanganyar Masih Tinggi, Ini yang Bakal Dilakukan Pemkab

Advertisement

Kasus Covid-19 di Karanganyar Masih Tinggi, Ini yang Bakal Dilakukan Pemkab

“Itu jumlah seluruh siswa. Semuanya dapat dan [data nomor telepon] semua siswa diunggah ke Dapodik,” kata Wardani saat ditemui di Disdik Klaten, Jumat (4/9/2020).

Lebih lanjut, Wardani menuturkan Kemendikbud memperpanjang waktu pengunggahan data nomor telepon ke Dapodik hingga 11 September mendatang. Perpanjangan waktu itu menyusul ada beberapa kesalahan pengunggahan data di beberapa daerah di Indonesia.

Advertisement

Taman Nasional Bwindi Uganda Kebanjiran Bayi Gorila Gunung

Terkait perpanjangan waktu tersebut, Wardani menjelaskan sudah berkoordinasi dengan kepala SD dan SMP di Klaten untuk mengecek kembali data yang sudah mereka unggah ke Dapodik.

Pembelian Kuota Internet Membengkak

Perpanjangan waktu itu untuk proses verifikasi. “Nanti kami akan sampling ke beberapa sekolah untuk melihat kebenaran [data yang diunggah],” jelas dia.

Advertisement

Sementara itu, warga Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi, Klaten, Sukamta, sepakat rencana pemerintah memberikan bantuan kuota internet. Pasalnya, sejak ada pembelajaran daring pengeluaran untuk pembelian kuota internet membengkak.

“Adanya bantuan ini sangat membantu orang tua dan murid. Karena sejak ada model pembelajaran daring, kebutuhan untuk beli pulsa itu lumayan banyak. Sepekan saja bisa habis Rp20.000,” jelas salah satu orang tua siswa kelas VI SD Kanisius Murukan Wedi itu.

Hari Ini Dalam Sejarah: 5 September 1887, Banjir China Telan 900.000 Nyawa

Advertisement

Hanya saja, dia belum mengetahui teknis pemberian bantuan kuota internet itu.

“Kalau saya lebih sepakat jika memang benar-benar ada bantuan itu bisa dalam bentuk kuota internet,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif