Soloraya
Selasa, 2 Agustus 2011 - 10:46 WIB

14 Desa di Sragen terancam kekurangan air bersih

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok Solopos)

ilustrasi (dok Solopos)

Sragen (Solopos.com)--Sebanyak 14 desa di tujuh kecamatan di Sragen terancam kekurangan air bersih pada kemarau tahun ini.

Advertisement

Kepala Dinsos Sragen, Supriyatno, saat dijumpai wartawan, Selasa (2/8/2011), mengungkapkan hingga awal Agustus ini belum ada permintaan pasokan air bersih ke daerah kekeringan. Kendati demikian, kata dia, Dinsos tetap melakukan maping atau pemetaan daerah kekeringan untuk penanganan kekeringan tahun ini.

“Kami terus berkoodinasi dengan para camat dan kepala desa (Kades) untuk memantau kekeringan. Bahkan kami sudah menerjunkan tim ke daerah untuk mengidetfikasi potensi kekeringan tahun ini. Patokannya tiga desa di Jenar, seperti Banyurip, Ngepringan dan Kandangsapi sudah meminta air bersih, maka daerah lain segera akan menyusul,” tukas Supriyatno didampingi Kabid Bantuan Jaminan Sosial Dinsos, Suharyanto, di ruang kerjanya.

Berdasarkan data tahun-tahun lalu, ada sebanyak 14 desa di tujuh kecamatan yang berpotensi terjadi kekurangan air bersih. Kekurangan air bersih itu, ujarnya, terjadi pada 2009 lalu. Hanya pada 2010, ujarnya, tidak ada permintaan air bersih.  Untuk ketersediaan anggaran, paparnya, sudah disediakan dari dana bencana senilai Rp 32,5 juta dan bantuan dana dari Palang Merah Indonesia (PMI), PDAM, Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sragen dan program corporate social responsibility (CSR) sejumlah lembaga perbankan.

Advertisement

Suharyanto menambahkan hasil maping Dinsos, ada pembagian daerah sasaran antisipasi kekeringan. Dia mengaku meminta bantuan Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) II Provinsi Jateng untuk pasokan air bersih. “Rencananya Bakorwil diminta memasok ke wilayah Masaran, Kalijambe, Miri dan Mondokan. Pengambilan air untuk wilayah selain Masaran diambilkan dari sumur di Sumberlawang dan khusus untuk Masaran bisa diambilkan dari Solo,” tuturnya.

(trh)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif