Soloraya
Selasa, 19 Mei 2020 - 18:25 WIB

14 Pedagang Asal Sragen di Pasar Ketanggung Ngawi Reaktif Rapid Test

Tri Rahayu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapid test. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengidentifikasi 14 pedagang reaktif rapid test yang diduga dilakukan Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Rapid test tersebut dilakukan di Pasar Ketanggung, Sine, Ngawi, Sabtu (16/5/2020) lalu.

Para pedagang itu sudah menjalani swab test Covid-19 pada Senin (18/5/2020). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Hargiyanto saat dihubungi Solopos.com, Selasa (19/5/2020), menyampaikan 14 pedagang di Pasar Ketanggung yang reaktif rapid test langsung ditindaklanjuti dengan pengambilan swab.

Advertisement

“Setelah rapid test reaktif maka harus menunggu uji swab. Kalau uji swab positif baru dilakukan tracing,” ujarnya.

Kisah Mbah Minto Klaten Viral di Medsos: Awalnya Dibayar Rp20.000 per Vlog 

Advertisement

Kisah Mbah Minto Klaten Viral di Medsos: Awalnya Dibayar Rp20.000 per Vlog 

Terpisah, Bupati Sragen belum menerima laporan resmi tentang 14 pedagang Pasar Ketanggung asal Sragen yang hasil rapid test mereka disebut reaktif.

“Sebanyak 14 pedagang yang reaktif itu yang ngecek Pemkab Ngawi. Kami belum menerima surat resmi dari Pemkab Ngawi soal hasil rapid test itu. Kami menindaklanjutinya dengan menghubungi person to person [orang per orang] yang reaktif itu untuk selanjutnya dilakukan swab test,” ujar Yuni, sapaan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat ditemui wartawan di Bank Jateng Cabang Sragen, Selasa sore.

Advertisement

“Justru itu karena belum mendapat laporan resmi dan baru katanya, maka saya meminta DKK [Dinas Kesehatan Kabupaten] untuk melakukan tracing. Hasilnya nama dan alamat lengkap kemudian kasih ke saya. Setelah baru dilakukan swab test yang rencananya bersamaan dengan swab test tahap kedua bagi warga yang positif Covid-19 dari klaster Gowa di Technopark Sragen,” ujar Yuni.

Candaan ke Prilly Latuconsina Kebablasan, Andre Taulany & Rina Nose Minta Maaf

Karantina Mandiri

Yuni menyampaikan bagi 14 pedagang tersebut seharusnya melakukan karantina mandiri selama 14 hari karena hasil rapid test mereka reaktif. Jika hasil uji swab positif, maka mereka masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

Advertisement

Dengan demikian selanjutnya pedagang yang laki-laki di karantina di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen dan yang perempuan di Gedung Yappenas Kroyo, Karangmalang, Sragen.

Penuh Harapan, Ini Pesan Terakhir Didi Kempot untuk Anak dan Istri Pertama

Sementara itu, Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno menyayangkan kabar yang beredar di media sosial terkait 14 pedagang Sragen yang reaktif rapid test tersebut. Sebab, informasi yang beredar menyebut identitas nama dan alamat mereka secara jelas. Dia mengatakan penyebutan nama dan alamat itu akan memberikan stigma yang berbeda di masyarakat.

Advertisement

“Padahal baru hasil rapid test yang belum pasti. Kepastian itu harus dengan swab test. Mereka ini ada yang berasal dari Gondang, Sambirejo, Mondokan, dan Sambungmacan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif