SOLOPOS.COM - Petugas Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten bersama sukarelawan memadamkan api yang melalap daun kering, semak, dan rumput di salah satu bukit wilayah Kecamatan Bayat, Klaten, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Satpol PP dan Damkar Klaten mencatat ada 282 kejadian kebakaran sepanjang Januari-September 2023. Dari jumlah itu, sekitar 140 kejadian merupakan kebakaran hutan dan lahan.

Peningkatan jumlah kasus kebakaran hutan dan lahan itu terjadi terutama sejak mulai memasuki kemarau ini. Penyebabnya beragam namun mayoritas karena pembakaran sampah secara sembarangan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, mengatakan kebakaran hutan banyak terjadi di wilayah Kecamatan Bayat. Sementara kebakaran lahan kosong tersebar ke beberapa wilayah kecamatan seperti Wonosari, Ceper, dan Juwiring.

Soal dugaan penyebab kebakaran hutan dan lahan di Klaten, Joko mengatakan mayoritas karena pembakaran sampah. Api cepat merembet hingga tak terkendali dan membakar hutan maupun lahan kosong.

“Yang belum diketahui penyebabnya ada 38 kejadian. Sedangkan yang karena puntung rokok ada tiga kejadian,” kata Joko saat ditemui Solopos.com di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (9/10/2023).

Joko menjelaskan Damkar Klaten sangat terbantu oleh para sukarelawan yang ikut dalam penanganan kebakaran termasuk kejadian kebakaran lahan kosong maupun hutan. Sukarelawan itu berasal dari berbagai unsur.

Ada Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar), sukarelawan desa, kecamatan, dan unsur sukarelawan lainnya yang terjun langsung memadamkan. “Kalau tidak ada sukarelawan, petugas kami kesusahan mengatasi seluruh kejadian. Rata-rata per hari itu ada lima kejadian,” jelas Joko.

Joko menjelaskan di Klaten sudah terbentuk Satgas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang meliputi unsur pemerintahan, TNI, Polri, ormas, serta komunitas sukarelawan.

Salah satu tugas sukarelawan yakni melakukan mitigasi dengan menggencarkan sosialisasi guna mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, mengatakan pada Minggu (8/10/2023) ada kejadian kebakaran hutan dan lahan di di beberapa lokasi di Klaten. Kebakaran hutan terjadi di Desa Kebon, Bayat, dengan luas area terdampak sekitar 18 hektare.

Kemudian di Desa Wiro, Kecamatan Bayat, dengan luasan 2,6 hektare, serta di Desa Krikilan, Kecamatan Bayat, dengan luasan 1,8 hektare. “Sampai pukul 05.00 WIB tadi pagi pemadaman selesai,” kata Syahruna.

Syahruna menjelaskan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan. Termasuk dengan pembentukan Satgas Karhutla untuk menggencarkan sosialisasi pencegahan kebakaran di saat musim kemarau dengan fenomena El Nino seperti saat ini.

Atas kejadian kebakaran beberapa waktu terakhir, warga diimbau tidak membakar sampah di dekat permukiman padat penduduk. Warga diminta tidak membakar ranting dan daun kering sembarangan, dilarang membuka lahan dengan membakar, serta tidak membuang puntung rokok yang masih menyala di sembarang tempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya