Solopos.com, SRAGEN—Sebanyak 15 grup campursari memeriahkan Parade Campursari yang dihelat untuk memperingati Hari Jadi ke-278 Kabupaten Sragen di Lapangan Bendungan, Kecamatan Kedawung, Sragen, Sabtu (11/5/2024).
Parade Campursari itu menjadi ajang promosi grup-grup campursari di Sragen sekaligus menggerakan ekonomi kerakyatan di sekitar Kedawung.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Panggung lengkap dengan alat musik sudah siap. Ratusan kursi ditata berbaris di depan panggung di tengah lapangan. Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sudah membuka stand di sekeliling lapangan. Penampilan pertama dimulai pada pukul 13.30 WIB dan terus maraton secara bergantian hingga malam nanti.
Setiap grup campursari tampil selama 30 menit. Dari rangkaian tersebut juga akan digelar tarian tayub khas Sragenan.
Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Johny Adhi Aryawan, menyampaikan tari tayub menjadi tarian pembuka dalam parade campursari. Dia menjelaskan pembukaan dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Dia mengatakan Parade Campursari ini bukan lomba melainkan sebagai ajang ekspresi bersama para seniman campursari di Kabupaten Sragen.
“Jadi Parade Campursari itu digelar untuk memeriahkan Hari Jadi ke-278 Kabupaten Sragen. Lewat Parade Campursari ini pula para seniman campursari dapat menampilkan potensi dan ekspresi seni yang dimiliki. Mereka ini memang diberi ruang ekspresi sehingga berdampak ikutan dengan munculnya stand-stand UMKM yang menggeliatkan aktivitas ekonomi warga Kedawung dan sekitarnya,” jelas Johny kepada Solopos.com, Sabtu siang.
Johny menerangkan Parade Campursari juga sebagai bentuk hiburan rakyat. Ketika pengunjung membeludak, kata dia, maka geliat ekonomi meningkat, khususnya di wilayah Kedawung. Dia mengatakan jumlah grup campursari di Sragen itu lebih dari 40 grup. Dia mengatakan lokasi parade campursari ini setiap tahunnya berpindah lokasi sehingga harapannya bisa mengakomodasi puluhan grup campursari itu.
“Tahun lalu, ada di Tangen dan sekarang berganti lokasi di Lapangan Bendungan Kedawung. Jadi Parade Campursari ini akan menjangkau ke seluruh wilayah kecamatan secara bertahap. Tahun depan ketika masih ada dukungan anggaran maka lokasinya geser ke kecamatan lainya. Ini rangkaian setiap tahun ada dan berkelanjutan,” katanya.
Johny melihat geliat seniman campursari di Sragen mulai mapan pascapandemi Covid-19. Dia mengatakan para seniman campursari bangkit kembali dengan banyaknya event orang hajatan, seperti mantu, ngunduh mantu, pesta, dan event budaya lainnya. “Saya lihat teman-teman seniman campursari mulai berbenah dan bangkit kembali sesuai harapan kami. Parade Campursari ini juga menjadi ajang promosi bagi teman-teman seniman campursari untuk menunjukkan eksistensinya. Masyarakat nanti yang menilai dan harapannya ada yang tertarik untuk menanggap,” harapnya.
Berikut 15 grup campursari yang bakal manggung di Bendungan, Kedawung, Sragen
- Grup Campursari Rinova Pengkok, Kedawung
- Grup Campursari Garaga Selorejo Wetan, Mojokerto, Kedawung
- Grup Campursari Ganda Kusuma Pandak Wetan, Krikilan, Masaran
- Grup Campursari Baliza Kwayon, Jambanan, Sidoharjo
- Grup Campursari Jiwangga Gamping, Jambeyan, Sambirejo
- Grup Campursari Hanan Musik Desa Dari, Plupuh
- Grup Campursari Alrosta Banaran, Jenggrik, Kedawung
- Grup Campursari Zaskya Ngelo, Kedawung
- Grup Satria Musik Kemantren Karangpelem, Kedawung
- Grup Campursari KMB Mojoroto, Kedawung
- Grup Campursari Arseka Jetis, Pilangsari, Ngrampal
- Grup Campursari Kusuma Muda Sukorame, Kedawung
- Grup Campursari OM Ramdhani Kepoh, Mojokerto, Kedawung
- Grup Campursari You and Me Celep, Kedawung
- Grup Campursari Zelinda Wungurejo, Mojodoyong, Kedawung
- Grup Seni Tayub Lestari Budaya Donggandu, Guworejo, Karangmalang
Sumber: Disdikbud Sragen (trh)