Soloraya
Minggu, 16 Oktober 2022 - 19:06 WIB

15 Kambing-Domba Didandani dan Berjalan bak Model Fashion Show di Mal Solo Baru

Magdalena Naviriana Putri  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kambing dan domba milik peternak anggota Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) DPC Sukoharjo melenggang dalam kegiatan Fashion Sheep and Goat di kawasan Sentra Niaga The Park Solo Baru, Sukoharjo, Minggu (16/10/2022). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Belasan kambing dan domba milik para peternak yang tergabung dalam Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) DPC Sukoharjo diikutkan dalam kegiatan Fashion Sheep and Goat di kawasan Sentra Niaga The Park Solo Baru, Minggu (16/10/2022).

Total 15 ekor kambing dan domba yang ikut berjalan layaknya model di catwalk. Mereka didandani dengan beragam pakaian hingga aksesoris. Hewan berkaki empat itu selain memakai pakaian layaknya manusia juga memakai pampers agar tak mengotori lokasi setempat.

Advertisement

Mereka bahkan menyandang nama-nama beken dari mulai Kipli, Slamet, BCL, hingga Jeje. Bak model mereka berjalan didampingi tuannya di panggung beralaskan papan kayu. Ada yang tampak malu-malu dan enggan berjalan tapi ada pula yang sudah pintar bergaya.

Menurut Ketua HPDKI Sukoharjo, Wiyono, dari Jaya Muda Farm, Mranggen, Polokarto, fashion show kambing-domba tersebut sekaligus untuk memperkenalkan masyarakat bahwa domba dan kambing juga bisa menjadi peliharaan kesayangan.

Advertisement

Menurut Ketua HPDKI Sukoharjo, Wiyono, dari Jaya Muda Farm, Mranggen, Polokarto, fashion show kambing-domba tersebut sekaligus untuk memperkenalkan masyarakat bahwa domba dan kambing juga bisa menjadi peliharaan kesayangan.

“Alhamdulilah untuk pagi hari ini kami bisa mengenalkan ternak domba dan kambing menjadi binatang kesayangan. Tidak hanya anjing dan kucing tetapi domba dan kambing juga bisa menjadi ternak kesayangan. Harganya relatif murah pemeliharannya mudah jadi untuk melatih anak-anak mencintai dunia binatang juga,” ujar Wiyono sebelum membawa peliharaannya berkeliling di The Park Mall.

Baca Juga: Walah! Sukoharjo Agropolitan Expo Bawa Kambing dan Kandangnya ke Kompleks Mal

Advertisement

“Cempe ada yang [harganya] Rp1 juta-Rp1,5 juta per ekor ada pula yang mencapai Rp10 juta/ekor itu baru generasi silang. Belum lagi yang impor yang full blood. [Jenis] Dorper [mencapai] Rp25 juta/ekor, Saanen Rp35 juta/ekor, itu yang kami impor dari Australia untuk memperbaiki genetik di sini,” ujar Wiyono.

Fashion Show Diikuti Kambing Ras Terbaik

“Potensi [beternak] ini masih terbuka lebar apalagi di Indonesia termasuk memiliki banyak umat muslim. Setiap hari kami ada kebutuhan akikah, setiap tahun ada kebutuhan kurban. Ini sebenarnya merupakan peluang bisnis yang bisa dikembangkan,” imbuh Wiyono.

Menurutnya, kambing-domba asal Sukoharjo yang unjuk kebolehan di acara fashion show itu berasal dari ras terbaik dan merupakan produk unggulan. Dengan perbaikan genetik, peternak akan lebih efisien dan pertumbuhan bobot serta produksi susu menjadi lebih cepat.

Advertisement

Baca Juga: Sukoharjo Gelar Pameran Pertanian dan Perikanan, Ada Kontes Domba Juga Lo!

Hewan yang lekat dengan bau prengus itu bahkan disulap menjadi wangi oleh para pemilik. Beberapa kambing itu di antaranya dari jenis sapera yang cukup terkenal dalam kategori perah. Dalam kategori yang sama kambing etawa ras Kaligesing juga ada.

Sementara dalam kategori pedaging, kambing unggulan jenis Boer turut meramaikan acara itu. Bagi pemilik domba mereka juga tak ingin kalah menampilkan produk unggulannya. Domba-domba itu ada yang berjenis Awassi, Dorper, Merino, hingga ras lokal Domba Garut.

Advertisement

Wiyono berharap fashion show kambing-domba di Sukoharjo itu memotivasi calon peternak dari berbagai lini. “Harapan ke depan kami peternak sekarang bisa mengolah, memanajemen peternakan agar lebih memberikan keuntungan. Tidak hanya [peternak yang berlabel] tradisional, ngarit, angon, tetapi juga [pekerja] bisa kantoran dan beternak,” ungkap Wiyono.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kabupaten Sukoharjo, Bagas Widaryatno, mengatakan Fashion Sheep and Goat dalam rangkaian kegiatan Sukoharjo Agropolitan Expo (SAE) dilakukan untuk menarik calon peternak lain.

Baca Juga: 2 Peternak Kerbau di Kampung Klurahan Sukoharjo Pilih Bertahan karena Keyakinan

Menggali Potensi Ternak Kambing

“Hari ini kami tidak melombakan kami ingin menggali potensi senang-senang bersama, yuk kita kumpul bareng, kami dandani ternak-ternak kami yang lucu-lucu supaya menarik minat orang lain untuk beternak. Kemudian untuk meningkatkan nilai dari ternak itu sendiri,” ujar Bagas saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara.

Kontes kambing juga diadakan pada Minggu (16/10/2022) pukul 15.00 WIB. Sementara untuk kontes domba akan dilaksanakan pada Sabtu (22/10/2022). Bagas mengatakan Fashion Sheep and Goat itu memang dia peruntukkan peternak Sukoharjo.

“Saya sengaja hanya untuk peternak Sukoharjo karena kami ingin tahu potensi mana yang paling bagus. Nanti akan kami damping dan perbaiki agar bisa meningkatkan kualitas ternak yang lain,” terang Bagas.

Di Sukoharjo HPDKI memiliki anggota sekitar 60 peternak dengan masing-masing kepemilikan di peternakan 50-200 ekor. Jumlah tersebut belum termasuk peternak-peternak kecil dengan skala usaha 5-10 ekor. Bagas mengatakan masih sangat banyak peternak yang belum tergabung di HPDKI.

Baca Juga: Ditantang Bikin Startup oleh Presiden, Petani Muda Sukoharjo Butuh Akademisi

“Maka saya akan coba agar peternak bergabung ke HPDKI supaya kami lebih mudah membina, mengawasi dan memberikan pelayanan untuk mengambil minat dan harapan karena ada asosiasi yang mewadahi,” harap Bagas.

“Saya ingin memberikan kemantapan kepada para peternak bahwa PMK ini bisa kita kendalikan terbukti hari ini sudah mulai beberapa hari zero kasus. Kemarin yang positif sudah sembuh, tingkat vaksinasinya juga sudah lebih dari 80% di tahap pertama, maka kita bisa buka pasar hewan,” imbuh Bagas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif