SOLOPOS.COM - KPU Wonogiri membuka help desk untuk warga yang merasa keberatan terhadap pencantuman nama sebagai anggota parpol. Saat ini, KPU Wonogiri sudah menerima 13 tanggapan warga yang keberatan terhadap pencatuman nama yang bersangkutan sebagai anggota parpol. Foto diambil, Senin (12/9/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 15 partai politik atau parpol di Wonogiri mengajukan daftar bakal calon legislatif atau bacaleg untuk Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat selama masa pendaftaran 1-14 Mei 2023. Banyak parpol baru dan parpol nonparlemen tidak mengajukan bacaleg 100% kuota sebanyak 50 kursi.

Lima belas parpol itu termasuk Partai Ummat yang sebelumnya diinformasikan tidak memiliki kepengurusan di Wonogiri. Partai Ummat mendaftarkan bacaleg pada hari terakhir, Minggu (14/5/2023), setelah kepengurusan terbentuk.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, mengatakan dari 18 parpol nasional peserta Pemilu 2024 di Wonogiri. Dari jumlah itu, tiga parpol tidak mengajukan bacaleg meliputi Partai Hanura, Partai Garuda, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Sementara 15 parpol lain mengajukan bacaleg dan berkasnya dinyatakan diterima oleh KPU Wonogiri. Total jumlah bacaleg yang didaftarkan 15 parpol itu ke KPU Wonogiri sebanyak 561 orang.

Kepesertaan bacaleg perempuan mencapai 40,46% atau 227 orang. Sedangkan bacaleg laki-laki sebanyak 334 orang. Partai Perindo menjadi parpol dengan jumlah bacaleg paling sedikit yakni enam orang.

Khusus untuk Partai Gelora, meski status pengajuan bacalegnya diterima, masih ada kewajiban melengkapi dokumen persyaratan di aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon) KPU. Mereka harus melengkapi dokumen tersebut selama kurun waktu 2 x 24 sejak selesai pengajuan.

Apabila kewajiban tersebut tidak dipenuhi maka tidak akan diikutkan dalam proses verifikasi administrasi. KPU Wonogiri akan melaksanakan verifikasi dokumen syarat bakal calon anggota DPRD Wonogiri pada 15 Mei 2023-23 Juni 2023.

“Kemudian dilanjutkan perbaikan syarat calon pada 26 Juni 2023-9 Juli 2023,” kata Toto kepada Solopos.com di Kantor KPU Wonogiri, Senin (15/5/2023).

Toto menjelaskan saat masa perbaikan syarat bacaleg, parpol di Wonogiri bisa mengganti daerah pemilihan (dapil). Bahkan bisa mengganti bacaleg dengan bacaleg lain. Artinya, bacaleg yang saat ini diajukan, belum tentu menjadi caleg.

Bisa saja parpol mengganti mereka saat masa perbaikan syarat bacaleg dengan orang yang dianggap lebih potensial meraih banyak suara. “Sejauh ini belum ada aturan apakah parpol boleh menambah atau mengurangi bacaleg saat perbaikan dokumen syarat pengajuan bacaleg,” ujar dia.

Berdasarkan data KPU Wonogiri, banyak parpol baru dan nonparlemen yang tidak mengajukan bacaleg seusai 100% kuota atau 50 bacaleg. Partai itu di antaranya Partai Buruh, PSI, Partai Ummat, dan Partai Gelora.

Ketua Komite Eksekutif Partai Buruh Wonogiri, Lasmini, mengatakan mengajukan 20 bacaleg yang tersebar di seluruh dapil. Meski tidak menyebutkan target kursi, Partai Buruh akan fokus mendapatkan kursi di dapil 1 dan dapil 4.

Apresiasi Bawaslu

Parpol  hanya mengajukan 20 bacaleg karena mereka dinilai potensial dan kompeten untuk menduduki kursi DPRD Wonogiri. Partai Buruh tidak ingin asal mengajukan orang menjadi bacaleg atau sekadar menjadi pelengkap.

“Karena kami ini dari kalangan buruh, serikat buruh banyak di dapil 1, maka kami ingin membawa aspirasi, suara mereka ke parlemen,” ujarnya,

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Wonogiri, Ali Mahbub, menyatakan tahapan penerimaan pengajuan bacaleg Pemilu 2024 di Wonogiri berjalan baik. Tidak ditemukan kesalahan atau pelanggaran baik yang dilakukan parpol maupun KPU Wonogiri.

“Kami apresiasi kerja KPU Wonogiri dalam tahapan ini. Semua berjalan lancar tanpa kendala,” kata Ali. Sebelumnya, Pengamat Politik Wonogiri, Bambang Tetuko, memprediksi Pemilu 2024 di Wonogiri masih akan didominasi oleh partai-partai besar dan parlemen Wonogiri.

Tidak adanya perubahan dapil dinilai bakal memudahkan parpol parlemen melanggengkan jatah kursi di DPRD Wonogiri. “Parpol yang sudah punya kursi, sudah punya konstituen di dapilnya masing-masing. Mereka bisa dengan mudah dikenal dan meraih suara kembali,” kata Bambang

Dia melanjutkan parpol nonparlemen atau partai baru di Wonogiri akan semakin sulit mendapatkan kursi jika mereka tidak memaksimalkan 100% kuota bacaleg di masing-masing dapil. Hal itu mengingat penghitungan suara untuk mendapatkan jatah kursi menggunakan metode Sainte Lague.

Total jumlah suara masing-masing parpol di dapil akan dibagi bilangan pembagi ganjil 1, 3, 5, dan 7. Oleh karena itu, parpol harus meraih suara sebanyak mungkin. Hal itu agar jumlah suara mereka bisa bersaing dengan jumlah suara parpol lain untuk dapat jatah kursi setelah dihitung dengan bilangan pembagi ganjil tersebut

“Semakin banyak caleg yang diajukan parpol, maka potensi untuk meraih suara lebih banyak semakin besar. Sebab, kuantitas [jumlah caleg] bia menentukan kualitas hasil Pemilu. Kalau tidak seperti itu, akan sulit,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya