Soloraya
Selasa, 23 Mei 2023 - 10:54 WIB

15 Unit BRT Trans Jateng bakal Layani Rute Solo-Wonogiri, Tarif Mulai Rp2.000

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bus Trans Jateng. (Espos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 15 unit bus bakal meyalani rute BRT Trans Jateng trayek Solo-Wonogiri yang dijadwalkan beroperasi mulai Agustus 2023. Dari jumlah itu, 14 unit bus untuk operasi harian dan satu unit untuk cadangan.

Titik keberangkatan bus dari Solo yakni di Terminal Tirtonadi sedangkan dari Wonogiri di Terminal Tipe C dekat Pasar Kota Wonogiri. Jarak tempuh trayek tersebut diperkirakan 40 kilometer (km) dan waktu tempuh sekitar 90 menit.

Advertisement

Sedangkan untuk tarifnya, menurut informasi yang diperoleh Solopos.com saat sosialisasi pengoperasian bus tersebut di Wonogiri pada 2022 lalu, untuk pelajar, buruh, dan veteran sekitar Rp2.000 dan untuk penumpang umum Rp4000. Bus akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Bus yang digunakan untuk operasional BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri memiliki kapasitas 40 penumpang dengan 60 kali perhentian di 121 halte pulang-pergi yang tersebar dari Solo-Sukoharjo-Wonogiri.

Advertisement

Bus yang digunakan untuk operasional BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri memiliki kapasitas 40 penumpang dengan 60 kali perhentian di 121 halte pulang-pergi yang tersebar dari Solo-Sukoharjo-Wonogiri.

Dari jumlah halte, hanya empat yang ada di Wonogiri yakni di Terminal Tipe C Wonogiri, depan Kantor Dinas KUKM Perindag, depan PT Liebra Selogiri, dan pertigaan Desa Sendangijo, Selogiri.

“Kami sudah siapkan tempat. Kalau infrastruktur halte nanti kewenangan Pemprov Jateng. Terminal Tipe C juga sudah kami siapkan untuk pemberhentian terakhir,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo, kepada Solopos.com, Senin (22/5/2023).

Advertisement

Artinya angkutan yang dimiliki perusahaan konsorsium diganti dengan unit angkutan baru BRT Trans Jateng. “Dampaknya, kami harap bisa meningkatkan penggunaan transportasi umum dan meningkatkan keamanan serta keselamatan berkendara di Wonogiri,” imbuhnya.

Konsorsium 8 Perusahaan

Sementara itu, operator BRT Trans Jateng yang di antaranya meliputi sopir, kru, dan administrator direkrut dari yang semula bekerja di angkutan perusahaan anggota konsorsium.

Sebelumnya, Sekretaris Konsorsium Aglomerasi BRT Trans Jateng Koridor Solo-Wonogiri, Marjandi, menyampaikan anggota konsorsium adalah delapan perusahaan otobus (PO) AKDP di Wonogiri. Masing-masing PO bus yang menjadi anggota konsorsium mendapat jatah unit yang akan di-scrapping.

Advertisement

Unit bus AKDP yang akan di-srapping berjumlah 14 unit. Menurutnya, kondisi bus AKDP saat ini seperti hidup segan mati pun tak mau. Oleh karena itu, keberadaan BRT Trans Jateng diharapkan akan mengembalikan kejayaan angkutan umum.

Terlebih Bus Trans Jateng tidak akan menggusur angkutan yang ada melainkan bekerja sama dengan perusahaan otobus lokal. Dia menambahkan keberadaan Bus Trans Jateng akan meningkatkan penggunaan angkutan umum karena tarifnya terjangkat, hanya Rp4.000 untuk umum.

Sementara fasilitas yang didapatkan sangat nyaman. “Ya kami berharap ini dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas karena penggunaan kendaraan pribadi,” imbuh Jandi.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, pengadaan unit Bus BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri menggunakan pola scrapping dengan perbandingan dua unit bus ukuran sedang untuk satu unit bus Trans Jateng dan satu unit bus ukuran besar untuk satu unit bus Trans Jateng.

Kendaraan yang di-scrapping merupakan kendaraan yang masih aktif berumur kurang dari 25 tahun. Kendaraan yang telah di-scrappping tidak akan beroperasi lagi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif