SOLOPOS.COM - Kantor Pemerintah Kecamatan Prambanan, Klaten, Jateng. (id.pinterest.com)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 16 desa di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah membulatkan tekad merampungkan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 2021 pada akhir Desember 2020. Langkah itu diharapkan membuat desa-desa di Prambanan itu bisa segera melakukan persiapan pelaksanakan program pembangunan yang udah direncanakan pada APB desa.

Camat Prambanan, Suhardi, menjelaskan penetapan rancangan APB desa (RAPB desa) menjadi APB desa belasan desa di Prambanan dilakukan secara serentak pada 28 Desember 2020. “Sebelum penetapan sudah dilakukan musyawarah desa melibatkan berbagai unsur di desa didampingi tim dari kecamatan. Rincian penggunaan APB desa 2021 didokumentasikan melalui Perkades [peraturan kepala desa] dan sudah diunggah menggunakan Sikeudes,” kata Suhardi saat penyerahan dokumen APB desa kepada bupati di aula Kantor Pemerintah Kecamatan Prambanan, Klaten, Jateng, Rabu (30/12/2020).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Simak 21 Resolusi Jitu Atur Uang di Tahun 2021!

Suhardi menjelaskan penetapan APB desa seluruh desa di Prambanan bisa rampung serentak sebelum awal tahun sudah berjalan sejak 2018 lalu. Tujuannya agar desa bisa melakukan persiapan lebih awal melaksanakan program pembangunan. “Harapannya arah pembangunan desa bisa lebih jela. Desa bisa melaksanakan penatausahaan pembangunan lebih cepat serta tidak terjadi kesalahan teknis dalam penyusunan APB desa,” kata dia.

APB desa digunakan dalam berbagai bidang kegiatan. Suhardi menjelaskan untuk penggunaan pada bidang penyelenggaraan pemerintah desa, rata-rata desa di Prambanan mengalokasikan anggaran sekitar 25%. Pembangunan desa rata-rata 15% lantaran kegiatan pada 2021 masih fokus pada penanganan Covid-19. “Kemudian ada pembinaan kemasyarakatan sekitar 10% serta kebencanaan khususnya penanganan Covid-19 20%,” kata dia.

Diapresiasi Bupati Klaten

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi desa-desa di Prambanan yang selama beberapa tahun terakhir menjadi desa yang lebih awal menyerahkan APB desa. “Di Prambanan ini menjadi pilot project untuk desa lainnya. Kami mengajak seluruh desa dan camat agar APB desa itu bisa diserahkan lebih awal tetapi jangan terus terburu-buru kemudian programnya tidak berkualitas,” kata dia.

Kepala Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Hermawan Kristanto, mengatakan sumber pendapatan keuangan desa diantaranya berasal dari dana desa, alokasi dana desa (ADD), serta pendapatan asli desa. “Dana desa untuk 2021 sekitar Rp1 miliar naik sekitar Rp100 juta dibandingkan 2020. ADD pada angka sekitar Rp330 juta atau turun karena 2020 ADD Rp380 juta,” jelas dia.

Memilih Arah Rumah Sesuai Petunjuk Fengsui

Soal penggunaan keuangan desa, Hermawan menjelaskan masih difokuskan pada penanganan Covid-19. Dia mencontohkan hampir 40% dana desa yang diterima Kemudo digunakan untuk penyaluran bantuan langsung tunai (BLT). “Ada 146 keluarga penerima manfaat. Selama 12 bulan ada penyaluran BLT dengan besaran per keluarga menerima Rp200.000 [per bulan],” jelas dia.

Selain BLT, keuangan desa juga digunakan untuk pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan padat karya tunai. Selain itu ada penyiapan anggaran untuk jatah hidup ketika ada warga yang menjalani isolasi mandiri. “Kami masih harus menyiapkan anggaran ketika ada yang terpapar virus corona kemudian harus isolasi mandiri. Jatah hidupnya kami pikirkan setidaknya untuk rentang tujuh hari sampai 10 hari. Kemudian untuk kegiatan antisipasi Covid-19 ada kegiatan penyemprotan rutin dan membiayai operasional ruang isolasi desa,” jelas dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya