Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Wonogiri (Espos)–Sebanyak 16 kecamatan di wilayah Kabupaten Wonogiri berstatus endemik demam berdarah (DB). Memasuki musim hujan akhir 2009 ini, warga diminta meningkatkan kewaspadaan dengan mengintensifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri, dr Widodo MKes, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/12) mengungkapkan, ke-16 kecamatan yang berstatus endemik itu adalah Kecamatan Wonogiri, Selogiri, Ngadirojo, Baturetno,Tirtomoyo, Manyaran, Eromoko, Pracimantoro, Jatisrono, Sidoharjo, Jatiroto, Purwantoro, Girimarto, Girtontro, Batuwarno dan Giriwoyo. Di 16 kecamatan tersebut selama tiga tahun berturut-turut mulai 2006-2008 terdapat kasus DB.
“Selain DB, sejak 2007 lalu, Wonogiri juga mulai terjangkit chikungunya,” jelas Widodo.
Lebih lanjut, Widodo mengungkapkan, sepanjang Januari-November 2009 ini di Wonogiri terdapat 343 kasus DB dengan dua kejadian luar biasa (KLB). Pertama, di wilayah Puskesmas Wonogiri I (Bantarangin) pada Februari 2009 dengan jumlah penderita sebanyak tujuh orang, satu di antaranya meninggal dunia. Kedua, pada Juni 2009 di wilayah yang sama dengan jumlah penderita yang sama, juga satu di antaranya meninggal dunia.
shs