Soloraya
Minggu, 8 November 2020 - 21:15 WIB

16 Klaster Covid-19 di Kabupaten Boyolali Masih Aktif

Bayu Jatmiko Adi  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). (Antara/Hafidz Mubarak A.)

Solopos.com, BOYOLALI -- Penambahan kasus Covid-19 masih terus terjadi di Kabupaten Boyolali. Saat ini tercatat ada 16 klaster penularan Covid-19 yang masih aktif di Boyolali.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan dari 16 klaster Covid-19 yang masih aktif, 14 di antaranya merupakan klaster keluarga yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Advertisement

Pedagang Bermobil Nekat Jualan Di Sekitar Pasar Klewer Solo, Wali Kota: Langsung Denda atau Tilang!

"Di luar klaster keluarga hanya ada dua, yakni klaster layatan dan klaster les privat," kata dia, Sabtu (7/11/2020). Klaster layatan terjadi di Desa Paras, Kecamatan Cepogo. Sedangkan klaster les privat ada di Desa Ngaruaru, Kecamatan Banyudono.

Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali terus melakukan screening dan pelacakan kontak erat untuk memastikan persebaran Covid 19 dari klaster-klaster tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan program tes swab masal.

Advertisement

Setelah dilakukan di Penggung, Kecamatan Boyolali dan Pasar Lebak, Desa Nepen, Kecamatan Teras, swab masal direncanakan juga akan digelar di lokasi lain.

Kasus Kumulatif

Sementara itu pada Sabtu, dia menyebutkan kasus konfirmasi positif yang tercatat mencapai 1.246 kasus. Dari jumlah itu, 118 orang dirawat, 84 orang isolasi mandiri, 994 orang selesai isolasi dan 50 orang meninggal duni.

"Dari data itu angka kesembuhan di Boyolali mencapai sekitar 80% dan angka kematian sekitar 4%. Saat ini dari indeks kesehatan masyarakat, Boyolali masih berada di zona oranye," kata dia.

Advertisement

Ada Warga Meninggal Karena Covid-19, 51 RT di Plumbungan Sragen Giatkan Penyemprotan Disinfektan

Mengenai penambahan kasus, Ratri menyebut masih terus terjadi setiap harinya. Bahkan pada bulan ini, mulai tanggal 1 hingga tanggal 7 November, telah terjadi 105 penambahan. Penambahan terbanyak terjadi pada tanggal 5 November lalu, yakni sebanyak 42 kasus.

Kemudian pada tanggal 7 November ada 23 kasus. Di tanggal 6 November ada 13 kasus dan pada tanggal 1 November ada penambahan 11 kasus. Sedangkan di tanggal lainnya, oenambahan terjadi antara 3-7 kasus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif