SOLOPOS.COM - Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyerahkan bantuan alat dan bahan baku produksi untuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kantor Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Solo, Kamis (29/12/2022). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo menyalurkan bantuan alat bantu dan bahan baku produksi bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di 16 sentra industri kecil menengah atau IKM dan paguyuban Night Market Ngarsopuro Solo.

Bantuan dari dana insentif daerah (DID) senilai Rp1,5 miliar diserahkan di Kantor Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (Dinkop UKM Perin) Kota Solo, Kamis (29/12/2022).

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Para penerima bantuan diminta ngopeni atau merawat dan menggunakan sebaik-baiknya bantuan dari pemerintah. Pemanfaatan bantuan tersebut diawasi langsung oleh pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) di wilayah masing-masing.

Acara seremonial penyerahan bantuan alat dan bahan baku produksi untuk 16 sentra IKM dan paguyuban night market itu dihadiri Wakil Wali Kota atau Wawali Solo Teguh Prakosa, Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo, serta Kepala Dinas Dinkop UKM Perin Solo Wahyu Kristina.

Alat bantu produksi yang diserahkan berupa 22 gerobak, 28 mesin jahit, dan 30 tenda. Tenda diberikan untuk paguyuban Night Market yang akan kembali berjualan di Ngarsopuro mulai malam tahun baru nanti. Alat bantu itu diserahkan kepada perwakilan pengurus LPMK di masing-masing kecamatan dan pengurus paguyuban pedagang.

“Pemerintah ingin memfasilitasi masyarakat atau pelaku usaha yang ingin berusaha dan tumbuh berkembang. Barang yang diberikan ini dari duit negara kembali ke rakyat. Jadi harus diopeni dan bermanfaat untuk mengembangkan usaha secara berkelanjutan,” kata Wawali Solo, Teguh Prakosa.

Penyaluran Bantuan Berbasis Data

Teguh menyampaikan penyaluran bantuan kepada pelaku UMKM di Sentra IKM Solo maupun paguyuban night market harus berbasis data. Dana pengadaan bantuan tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan lantaran anggaran negara.

Selain itu, penyaluran bantuan harus berdampak signifikan terhadap kelangsungan bisnis para pelaku UMKM dan IKM. Evaluasi bakal dilakukan secara berkala guna mengetahui perkembangan roda bisnis yang dijalankan para penerima bantuan dari pemerintah.

“Jadi harus by data [penyaluran bantuan]. Enggak bisa kalau tidak by data supaya laporan ke kementerian jelas. Itu kan duit negara dan juga ada impact yang terukur. Setahun, dua tahun kudu ditekani, dipantau. Yen ora, bantuan mesin jahit itu isa didol,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinkop UKM Perin Kota Solo, Wahyu Kristina, menyampaikan sebelumnya bantuan serupa telah disalurkan ke IKM batik, kain perca, tahu tempe dan mebel. Pengawasan pemanfaatan bantuan itu melibatkan para pengurus LPMK di masing-masing kelurahan.

“Usulan dan pengawasan pemanfaatan bantuan dilakukan pengurus LPMK. Ini upaya pemerintah untuk memfasilitasi dan menekan biaya produksi bagi pelaku UMKM dan IKM,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya