Soloraya
Selasa, 18 September 2012 - 20:18 WIB

166 KK di Karanganyar Antre Bertransmigrasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

KARANGANYAR–Sebanyak 166 kepala keluarga di Kabupaten Karanganyar menunggu antrean program transmigrasi karena pada 2012, Karanganyar hanya mendapat jatah dari pemerintah pusat sebanyak 25 transmigran.

Advertisement

Berdasarkan data Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Karanganyar, 191 KK terdaftar sebagai calon transmigran. KK terbanyak berasal dari Kecamatan Karangpandan, yakni 152 KK, disusul Karanganyar Kota sebanyak 20 KK, Jenawi dengan 15 KK dan Ngargoyoso ada 4 KK.

“Pelaksanaan transmigrasi sekitar November 2012. Daerah yang menjadi tujuan transmigrasi tahun ini adalah Nunukan, Kalimantan, 15 KK dan Bengkulu 10 KK. Tahun ini jatah untuk Karanganyar menurun dari 30 menjadi 25 transmigran,” ungkap Kepala Dinsosnakertrans, Sumarno, saat ditemui Solopos.com, Selasa (18/9/2012).

Sumarno mengatakan KK yang mengikuti program transmigrasi sebagian besar berasal dari daerah rawan bencana. Seperti Desa Gerdu, Karangpandan.

Advertisement

Sebanyak 15 KK di Desa Gerdu, Karangpandan, menurut Kepala Desa Gerdu, Suwarno, telah mengikuti sosialisasi dari Dinsosnakertrans. Dari 15 KK yang terdiri sekitar 56 jiwa, keseluruhan berasal dari Dusun Ngledok.
“Kondisi Desa Ngledok rawan longsor. Pernah ada penelitian yang dilakukan sebuah instansi dan hasilnya menunjukkan secara geologi wilayah tersebut tidak memungkinkan untuk dijadikan kawasan tempat tinggal. Oleh karena itu, ada usulan transmigrasi atau relokasi mandiri,” ungkap Suwarno.

Sumarno menambahkan, selain untuk merelokasi warga yang berada di daerah rawan bencana, program ini juga untuk meningkatkan taraf hidup transmigran. Sudah tersedia lahan dua hektar untuk ditinggali dan bercocok tanam. Selain itu biaya hidup selama satu tahun untuk sepasang suami istri dan dua anak juga sudah ditanggung pemerintah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif