SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo memberikan pengarahan kepada pelanggan listrik yang menggunakan identitas orang lain di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (17/4/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 167 warga kurang mampu di Wonogiri ditolak saat diajukan sebagai penerima program bantuan pasang instalasi listrik gratis dari PLN. Hal itu lantaran identitas warga tersebut telah dipakai orang lain untuk berlangganan listrik PLN.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan Kabupaten Wonogiri menerima program pemasangan listrik gratis dari PLN dengan jumlah sasaran penerima sebanyak 167 warga. Kualifikasi penerima program tersebut merupakan warga tidak mampu atau miskin yang masuk dalam daftar terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tapi ketika kami mengajukan data 167 calon penerima program, ternyata identitas calon penerima itu sudah terdaftar menjadi pelanggan PLN. Tapi bukan mereka yang memakai, melainkan orang lain,” kata Bupati yang akrab disapa Jekek itu saat ditanyai Solopos.com, Senin (17/4/2023).

Masalah tersebut dibahas dalam acara Pengarahan Pelanggan PLN yang Menggunakan ID Pelanggan Atas Nama Orang Lain di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin siang. Hadir dalam acara tersebut Bupati Wonogiri, pejabat Unit Pelayanan Pelanggan PLN Sukoharjo, para camat, dan kepala desa.

Hadir pula dalam pengarahan tersebut warga pelanggan PLN yang menggunakan identitas orang lain dan berakibat orang tersebut tak bisa pasang listrik gratis di Wonogiri. Berdasarkan hasil pembahasan dalam forum tersebut, Bupati menjelaskan warga yang menjadi pelanggan PLN dengan menggunakan identitas orang lain tidak dilakukan dengan sengaja.

Mereka bahkan banyak yang tidak tahu bahwa pemasangan jaringan listrik di rumahnya menggunakan identitas orang lain. Selain itu, ada beberapa warga yang menggunakan identitas orang tua menjadi ID pelanggan.

Menurut dia, ada oknum mengatasnamakan petugas PLN menawarkan jasa pemasangan jaringan listrik di rumah-rumah warga tersebut. Oknum tersebut menginstalasi jaringan listrik ke rumah warga dengan daya listrik 450 VA agar warga itu mendapatkan subsidi.

“Oknum itu mengaku bisa memasangkan jaringan listrik bersubsidi dengan memanipulasi data. Mereka menggunakan data warga miskin. Kesimpulan awalnya seperti itu. ” jelas dia.

Permainan Oknum

Jekek menyebut oknum PLN di Wonogiri itu mematok biaya pasang jaringan listrik sebesar 450 VA  itu senilai Rp400.000. Padahal resminya dari PLN hanya Rp60.000. Oknum tersebut beratribut petugas PLN untuk meyakinkan warga.

Dia menyebut hal itu bisa terjadi karena PLN tidak cukup ketat dalam verifikasi data pelanggan di lapangan. Sehingga celah itu dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan pribadi.

“PLN tidak ada verifikasi sesuai kondisi pemilik identitas. Kesalahannya di situ. Kalau hanya modal dokumen berkas, tanpa verifikasi lapangan, pasti kecolongan,” ucap Bupati.

Bupati menambahkan data sementara yang ia peroleh, tercatat ada 350 pelanggan PLN yang menggunakan ID pelanggan orang lain di Wonogiri. Di sisi lain masih ada sekitar 1.200 rumah yang belum memiliki jaringan listrik secara mandiri alias masih nggantol jaringan listrik rumah orang lain.

“Kalau Pemkab Wonogiri kan tidak punya otoritas memberikan bantuan program pasang jaringan listrik gratis. Itu wewenangnya pemerintah provinsi atau program internal PLN,” katanya.

Kepala Desa Songbledeg, Kecamatan Paranggupito, Slamet Widodo, menyampaikan ada dua warganya yang menggunakan ID pelanggan orang lain. Namun sebenarnya masih ada ikatan keluarga, yaitu ayah dan anak. Mereka tidak tahu hal itu menjadi masalah di kemudian hari.

Camat Kismantoro, Sularto, mengatakan sedikitnya ada 47 warga Kismantoro yang menjadi pelanggan PLN namun menggunakan ID pelanggan orang lain. “Mereka tidak melakukan secara sengaja. Tapi benar-benar tidak tahu kalau jaringan listrik di rumah mereka itu atas nama orang lain,” kata Larto.

Sementara itu, ULP PLN Sukoharjo tidak berkenan memberikan keterangan ketika ditemui Solopos.com selepas acara tersebut selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya