SOLOPOS.COM - Dokumentasi Pertamina Energi Negeri (PEN) di SLBN Boyolali. (Bisnis-Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI –-Tenaga guru di SLB Negeri Boyolali masih kurang. Kepala Sekolah SLB Negeri Boyolali, Endah Dwi Hastuti, menyebutkan total jumlah pengajar di SLBN Boyolali ada 17 orang dengan total jumlah siswa 161 orang.

“Sebelumnya, ada 19 pengajar pada 2022, namun berkurang dua orang, jadi saat ini ada sekitar 17 orang,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di ruang kepala sekolah SLBN Boyolali, Senin (17/10/2022).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Endah menjelaskan satu guru SD LB idealnya mengampu siswa maksimal lima orang, sesuai regulasi yang ada.

“Kalau yang SMP LB dan SMA LB, satu guru maksimal delapan siswa. Ini menjadi kendala bagi kami, dan tidak hanya di sini, mungkin juga menjadi kendala di sekolah-sekolah lain,” ucap dia.

Endah menerangkan beberapa penyebab kurangnya tenaga guru di SLB meliputi cukup banyaknya guru yang purna, sekolah tidak mendapat kuota P3K, dan ada yang diterima P3K di luar sekolah yang ditempati sebelumnya.

“Memang proporsi yang ideal itu belum tercapai. Dalam praktek, ada satu guru yang mengampu lebih dari satu rombel. Misalnya guru kelas tiga harusnya kelas III C saja, tapi dia juga mengajar di kelas III C1. Dengan jumlah siswa misalnya tujuh dan enam. Jadi 13 siswa diampu oleh satu guru,” papar dia.

Saking minimnya jumlah guru, Endah mengatakan satu guru di sekolah nya ada yang mengampu hingga 15 siswa. Sementara itu, Endah menjelaskan tenaga guru saat ini masih dalam proses penataan.

“Ini masih dalam proses penataan dari pihak provinsi supaya kekurangan tenaga pendidik bisa dipenuhi,” imbuh dia.

Endah menambahkan bila kekurangan pendidik bisa dipenuhi, pembelajaran bisa terlaksana dengan lebih efektif lagi.

Sebagai informasi, pada 2022, jumlah siswa SDLB di SLB Negeri Boyolali berjumlah 83 siswa, SMPLB 45 siswa, dan SMALB 33 siswa, dengan total siswa 171 orang.

Sebelumnya 2015, SLBN Boyolali hanya membuka jenjang SD LB. Kemudian, SLBN Boyolali mulai membuka jenjang SMP LB pada 2015. Dan selanjutnya membuka kelas SMA LB pada 2022.

Wakil Kepala bagian Kesiswaan SLBN Boyolali, Supini, mengatakan sebagai satu-satunya SLB yang berstatus negeri di Boyolali, para siswa di SLBN Boyolali cukup berhasil menorehkan beragam prestasi di tingkat daerah dan nasional.

Selain pelajaran wajib yang diberikan, Supini menerangkan ada beberapa ekstrakurikuler yang mendukung siswa agar berprestasi sesuai talenta masing-masing.

“Kami ada ekstrakurikuler seni tari, pramuka, lukis, hantaran, dan lainnya. Selain itu, kami mengacu pada cabang-cabang yang rutin untuk dilombakan, seperti seni kriya, pantonim, tata boga, membatik, tenis meja, dan lainnya,” papar dia melalui WhatsApp.

Terdapat enam ekstrakurikuler yang dibiayai melalui BOS, kemudian ada sekitar 10 ekstrakurikuler yang dibiayai melalui BOS kinerja prestasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya