Soloraya
Sabtu, 13 Juni 2020 - 18:48 WIB

17 Tahun Menabung & 2 Kali Naik Haji Ditunda, Penjual Kerupuk di Klaten: Saya Ikhlas

Newswire  /  Cahyadi Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siti Qomariyah dan Satiman di rumahnya, Klaten, Sabtu (13/6/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)

Solopos.com, KLATEN -- Seorang penjual kerupuk asal Gantiwarno, Klaten, Siti Qomariyah, 51, batal naik haji tahun ini menyusul pandemi Covid-19. Padahal ia telah menabung selama 17 tahun demi melunasi ongkos naik Haji.

Penundaan naik Haji itu dialami Siti bukan hanya kali ini saja. Pada 2018, ia mestinya pergi Haji bersama adiknya. Namun, rencana itu gagal lantaran terlambat mengumpulkan berkas dan foto.

Advertisement

"Dan tahun ini juga tertunda lagi," kata Siti, sebagaimana dilansir Detik.com, Sabtu (13/6/2020).

Perempuan asal Dusun Bometen, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno itu menuturkan ia berencana pergi Haji sejak 2013. Sejak itulah ia mulai menabung dari hasil berjualan kerupuk di pasar saban hari.

Advertisement

Perempuan asal Dusun Bometen, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno itu menuturkan ia berencana pergi Haji sejak 2013. Sejak itulah ia mulai menabung dari hasil berjualan kerupuk di pasar saban hari.

4 Hari New Normal di Sragen, Kasus Positif Covid-19 Tambah 6

Jerih payahnya berbuah hasil pada 2010/2011 ia mendaftar sebagai calon peserta Haji. "Jualan kerupuk sedikit demi sedikit uangnya saya tabung. Bukan pegawai dan sawah juga tidak punya sehingga hanya dari jualan kerupuk ke pasar itu biayanya," tutur Siti.

Advertisement

Pahadal, semua proses persiapan Haji sudah dilaluinya mulai dari pendaftaran hingga manasik di KBIH. Paspor juga selesai. Siti tinggal menunggu manasik akbar dan vaksin meningitis lalu berangkat Haji.

"Ya kita menunggu saja dari pemerintah dan saya ikhlas. Semoga tahun 2021 tidak mundur lagi karena sebab lainnya," ujar Siti.

Diajak Rapid Test Gratis, Puluhan Driver Ojol di Salatiga Malah Mangkir

Advertisement

Enggan Tarik Biaya Pelunasan

Meski jemaah yang batal naik Haji tahun ini diberi kelonggaran untuk menarik biaya pelunasan, penjual kerupuk asal Klaten itu enggan melakukannya. Siti khawatir, jika uang itu diambil, uang itu akan habis dan ia kesulitan mencari biaya pelunasannya.

"Biar tidak saya ambil saja daripada nanti habis," urai dia.

Suami Siti, Satiman, 54, mengaku dirinya memaklumi keputusan pemerintah menunda Haji tahun ini. Ia merasa tidak kecewa dan akan mengikuti arahan pemerintah.

Advertisement

"Sebab, nyatanya ada Corona. Saya tidak ikut Haji sebab mungkin nanti umrah saja," ujar Satiman.

Kepala Kantor Kemenag Klaten, Anif Solikin, mengatakan jumlah calon jemaah Haji asal Klaten yang batal berangkat tahun ini sebanyak 1.181 orang.

"Keputusan pemerintah menunda sudah kami sosialisasi ke KBIH, KUA dan kelompok bimbingan haji," terang Anif.

Diskon 50% untuk Pelanggan PDAM di Karanganyar Dihentikan, Juni Bayar Penuh

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif