Soloraya
Senin, 30 Januari 2023 - 10:28 WIB

18 Insinyur Baru UMS Jalani Sumpah Profesi di Gedung Auditorium Moh. Djazman

Magdalena Naviriana Putri  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebanyak 18 insinyur baru dari Program Profesi Insinyur (PPI) dan dua pejabat teras Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan sumpah profesi insinyur di Gedung Auditorium Moh. Djazman UMS, Sabtu (28/1/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 18 insinyur baru dari Program Profesi Insinyur (PPI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan sumpah profesi di Gedung Auditorium Moh. Djazman UMS, Sabtu (28/1/2023). Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tajuk Sumpah Profesi Insinyur Angkatan VI dan Kuliah Umum Keinsinyuran.

Tak hanya 18 insinyur, dua pejabat teras UMS juga mendapat tambahan gelar baru pada namanya. Di antaranya Wakil Rektor V UMS, Supriyono dan Dekan Fakultas Teknik UMS, Rois Fathoni yang juga disumpah sebagai insinyur.

Advertisement

Dalam sambutannya, Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan dengan menjadi seorang insinyur, ke depan diharapkan semakin memperkuat komitmen dan loyalitasnya terhadap bangsa dan negara.

“Keberadaan profesi insinyur itu sangat luar biasa. Artinya apa? Ikut andil memberikan sumbangan pada bangsa dan negara, baik di tataran skil  juga pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sains (Ipteks),” papar Anif.

Sementara, Supriyono menerangkan dengan lahirnya para insinyur ini berpotensi memajukan suatu negara dan menggerakkan ekonomi. Sehingga dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi global.

Advertisement

“Jumlah insinyur di Indonesia itu masih sangat kurang, padahal untuk kemajuan sebuah negara itu diperlukan jumlah insinyur yang cukup banyak. Jadi seperti negara-negara maju seperti Jepang, Korea, kemudian China kemajuan negara ditopang dengan jumlah insinyurnya. Nah di Indonesia baru sekian persen dari jumlah penduduk. Itu kurang ideal dan perlu penambahan lebih banyak lagi,” terang Supriyono.

Wakil Rektor V UMS itu juga menjelaskan setelah menjalani pendidikan profesi insinyur, seorang insinyur diharuskan memiliki keahlian khusus yaitu pratama, madya, atau utama.

Dalam kuliah umumnya, Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat, Bambang Goeritno, mengingatkan tantangan global keinsinyuran (digitalisasi dan otomasi) mengharuskan insinyur Indonesia untuk fokus pada peningkatan keterampilan dan peningkatan kompetensi secara berkelanjutan.

Advertisement

Dia juga berharap UMS dapat berperan dalam mencetak insinyur-insinyur baru.

“Kami mengharapkan UMS ikut berperan dalam mencetak insinyur-insinyur, dengan berbagai strategi dan marketing yang baik,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif