SOLOPOS.COM - Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo, Warsini, di SMPN 1 Sukoharjo, Rabu (13/7/2022). (Solopos.com/ Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO  – Sebanyak 59 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Sukoharjo telah menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada tahun ajaran baru ini.

Berdasarkan data tersebut berarti masih ada 19 SMP negeri maupun swasta yang belum menerapkan IKM. Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo, Warsini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“IKM ini kan pelaksanaannya, prosesnya usulan dari sekolah, sekolah mengusulkan melalui laman kemendikbud baru turun dari pusat SK [surat keputusan]. Sekolah pelaksana IKM di Sukoharjo ada 59 SMP dari 78 sekolah baik negeri maupun swasta,” katanya saat ditemui di SMPN 1 Sukoharjo, Rabu (13/7/2022).

Sebagai informasi IKM mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 56/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

Kemendikbud itu menyatakan pengembangan kurikulum satuan pendidikan mengacu pada Kurikulum Merdeka untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah secara umum.

Baca juga: Implementasi Kurikulum Merdeka Dimulai di Boyolali, Ini Tujuannya

Sementara bentuk kurikulum merdeka belajar SMP yang masuk dalam fase D, seperti juga pada jenjang PAUD, SD, dan SMA, terdiri atas  beberapa kegiatan. Di antaranya Kegiatan Intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Warsini menyampaikan terkait pelatihan, Disdikbud Sukoharjo telah mengantisipasi sejak awal.

Pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi dan pelatihan baik kepada kepala sekolah dan juga wakil kepala sekolah bidang kurikulum (wakakur) dengan mengundang Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)  Provinsi Jawa Tengah.

“Kemarin, kami sebelum mulai tahun ajaran baru, sepekan sebelumnya sudah mengadakan kegiatan pelatihan kurikulum untuk Wakakur yang memiliki tanggung jawab pelaksanaan kurikulum di masing-masing sekolah dan stafnya,” kata dia.

Hal itu dilakukan sebagai persiapan pelaksanaan tahun ajaran baru sekaligus penyusunan dokumen kurikulum. Karena bagi sekolah yang menerapkan IKM, otomatis melaksanakan dua kirukulum.

Baca juga: Boyolali Implementasikan Kurikulum Merdeka Mulai Pekan Depan, Apa Itu?

IKM sendiri hanya diperuntukan bagi kelas VII, sementara kelas VIII dan IX masih menggunakan Kurikulum 2013.

“Dokumen kurikulum kan harus disusun dua, jadi kami bekerjasama dengan pengawas SMP secara teknis dalam penyusunan dokumen kurikulum maupun implementasi pelaksanaan kurikulum di masing-masing sekolah,” ujarnya.

Dia menyebut penerapan IKM merupakan suatu hal yang baru, sehingga masih butuh penyesuaian. Sementara beberapa pelatihan telah dilaksanakan secara daring. Meskipun demikian, ada pula yang sudah dilaksanakan secara tatap muka dari pengawas maupun kepala sekolah.

Tetapi menurutnya pelaksanaan pelatihan tersebut masih terbatas. Sementara pemerintah belum melakukan pelatihan secara khusus, seperti pelatihan untuk seluruh guru. Dia berharap dengan beberapa pelatihan dari Disdikbud Sukoharjo dapat membantu para guru di Kabupaten Jamu.

“Dengan pelatihan yang ada kami berharap untuk pelaksanaan di Kabupaten Sukoharjo, berjalan dengan lancar sesuai dengan ranah IKM. Harapan kami itu,” kata dia.

Baca juga: Diterapkan hingga 2024, Ini Teknis Kurikulum Merdeka

Dia menambahkan, dalam pelaksanaannya jika ada hal-hal yang masih belum seperti ketentuan, hal itu tidak menjadi masalah karena pelaksanaan kurikulum tersebut masih awal dan baru.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Sukoharjo, Viveri Wuryandari, mengatakan roh dari Kurikulum Merdeka adalah memberi ruang seluas-luasnya bagi peserta didik dan pendidik melakukan pembelajaran bersama-sama secara kolaboratif.

“Mayoritas SMP di Sukoharjo siap melaksanakan kurikulum merdeka untuk kelas VII.  Meskipun masih harus terus bersiap untuk melakukan pembenahan di sana sini karena Kurikulum Merdeka sifatnya juga fleksibel dan kondisional artinya kurikulum didesain sesuai kebutuhan dan kondisi sekolah,” jelasnya.

Dia menyebut bagi guru muda, mahir ilmu teknologi atau IT menjadi keharusan dan sejauh ini tidak ada masalah.  Sementara bagi guru senior harus segera menyesuaikan diri.

Karena itu MKKS SMP Sukoharjo pada tahun ini mengangkat jargon semangat etos kerja dengan tajuk Tabur Gagasan Hadapi Perubahan Raih Impian.

Baca juga: Diterapkan Di Sekolah Solo, Ini Arti Kurikulum Merdeka Menurut Wawali



“Jargon itu untuk memacu seluruh guru yang ada. Sekaligus, setiap satuan pendidikan kita imbau melaksanakan IHT [in house training] dan atau Bintek [Bimbingan teknis] untuk segenap warga sekolah menyambut era baru, IKM,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya