Soloraya
Rabu, 2 Juni 2010 - 21:36 WIB

195 PKL masuk delapan pasar

Redaksi Solopos.com  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sebanyak 195 pedagang kaki lima (PKL) di segmen satu Jl Kapten Mulyadi di-deadline untuk membongkar lapak mereka dan pindah ke delapan pasar tradisonal yang telah disediakan.

Delapan pasar tersebut antara lain Pasar Kadipolo, Pasar Kembang, Pasar Klithikan Notoharjo, Pasar Jongke, Pasar Sangkrah, Pasar Jebres, Pasar Penumping, dan Pasar Mojosongo. Pembongkaran lapak PKL paling lambat dilakukan 30 Juni tahun ini.

Advertisement

Sosialisasi atas pembongkaran lapak sendiri dilakukan Dinas Pengelola Pasar (DPP) Solo, dalam empat hari ini. Kepala DPP Solo, Subagiyo menerangkan 195 PKL telah diberi sosialisasi dan diharuskan membongkar lapak mereka sebelum 30 Juni. Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memberi uang bongkar bagi PKL dengan nilai bervariasi antaran Rp 200.000-Rp 900.000.

“Kami sudah undang para pedagang, pertama 71 PKL, lalu 36 PKL, dan hari ini ada 71 PKL lagi. Besok, khusus pedagang yang berjualan malam juga akan kami undang. PKL diberi solusi tempat, uang bongkar dan bantuan pengangkutan. Ada sejumlah pasar yang disiapkan,” papar Subagiyo, saat ditemui wartawan, di kantornya, di sela-sela sosialisasi PKL Jl Kapten Mulyadi, Rabu (2/6).

Menurut Subagiyo, jika hingga deadline akhir 30 Juni, para PKL belum membongkar lapak, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan turun tangan.

Advertisement

Di luar itu, masih ada kalangan PKL yang menilai pemindahan mereka ke pasar tradisonal kurang sesuai. Salah satu PKL, Bambang Haryono mengaku telah mengajukan permohonan pemindahan lokasi dari Pasar Penumping ke Pasar Klithikan Notoharjo. Permohonan itu disampaikan atas pertimbangan ketidakcocokan jenis dagangan dengan lokasi pasar yang disediakan DPP Solo.

tsa

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Pkl
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif