SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Tutut Indrawati)

ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Tutut Indrawati)

Solo (Solopos.com)–Sebanyak 2.070 RT di Kota Bengawan pada tahun ini diputuskan tidak akan menerima bantuan tambahan dari hibah cukai lantaran mendapat penilaian buruk.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Penilaian buruk tersebut merupakan hasil evaluasi yang dilakukan tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) pada awal 2011. Salah satu kriteria evaluasi adalah ketepatan penggunaan anggaran yaitu apakah benar dana hibah cukai digunakan untuk ekonomi bergulir ataukah sebaliknya.

Ketua DPRD Solo, YF Sukasno menegaskan, bagi RT yang tidak menggunakan hibah cukai sesuai Peraturan Walikota (Perwali) maka tahun ini tidak akan mendapatkan dana cukai lagi. “Jadi pada tahun ini Bappeda memperoleh dana senilai Rp 275 juta untuk evaluasi dana hibah cukai yang diterima RT. Hasil evaluasi Bappeda sudah keluar dan kemarin dipaparkan di Banggar,” jelasnya, Rabu (24/8/2011).

Kasno sapaan akrabnya menambahkan, mengacu kepada hasil evaluasi Bappeda sebanyak 141 RT mendapat penilaian baik. “Menurut hasil evaluasi, sebanyak 141 RT mendapat penilaian baik. Mereka itu menggunakan dana hibah untuk kredit bergulir usaha kecil atau dengan kata lain sudah sesuai dengan petunjuk Perwali,” jelas dia.

Sementara sebanyak 461 RT, ungkap Kasno, meski juga menggunakan dana bantuan hibah namun tidak untuk usaha kecil melainkan untuk masyarakat secara umum. Dana hibah tersebut dititipkan kepada PKK atau kas RT untuk dipinjamkan kepada masyarakat umum.

Disinggung mengenai nasib seribuan RT lainnya, menurut Kasno tidak akan menerima dana bantuan hibah pada tahun ini lantaran sebelumnya tidak menggunakan dana sesuai Perwali. “Ada banyak RT yang menggunakan dana hibah untuk piknik bahkan banyak juga yang tidak bisa mempertanggungjawabkan penggunaannya untuk apa. Nah mereka inilah yang tahun ini tidak akan mendapatkan dana hibah RT,” jelas dia.

Bagi 141 RT yang mendapat prestasi terbaik, ungkap Kasno, Banggar saat ini tengah mempertimbangkan pemberian bantuan tambahan dari yang semula rata-rata Rp 800.000 menjadi Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Selanjutnya bagi 461 RT lainnya, Banggar juga mempertimbangkan penambahan bantuan dengan nominal yang lebih kecil yaitu antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.

Meski penyimpangan penggunaan dana hibah RT sangat besar, Kasno mengatakan Pemkot berkehendak program tersebut diteruskan. “Melihat hasil evaluasi di mana masih banyak warga yang membutuhkan, niat Pemkot memang meneruskan program ini. Namun demikian tidak sekedar meneruskan, Pemkot dalam hal ini akan lebih mematangkan program supaya ke depan bisa lebih baik,” ujarnya.

(aps)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya