Soloraya
Sabtu, 22 Oktober 2022 - 09:39 WIB

2/3 Kekuatan Polres Sragen Dikerahkan Amankan Pilkades, 3 Desa Rawan

Tri Rahayu  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama (tiga dari kiri) bersama perwira lainnya bersilturahmi dengan wartawan menjelang pelaksanaan pilkades serentak di R.M. Polopes Sragen, Jumat (21/10/2022) sore. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 662 personel polisi atau 2/3 kekuatan pasukan dari Polres Sragen dikerahkan untuk pengamanan pemilihan kepala desa (pilkades) yang digelar di 19 desa pada Selasa (25/10/2022) mendatang.

Polres memetakan setidaknya ada tiga desa yang masuk zona kuning dengan tingkat kerawanan cukup tinggi yakni Desa Plumbon di Sambungmacan, Purwosuman di Sidoharjo, dan Gabugan di Tanon.

Advertisement

Penjelasan itu diungkapkan Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama saat beramah tamah dengan wartawan dalam rangka persiapan Pilkades Serentak di Rumah Makan Polopes, Cantel, Sragen, Jumat (21/10/2022) sore. Personel yang diterjunkan itu, ujar dia, akan ditempatkan di polsek-polsek yang dekat dengan desa rawan.

Khusus di Mapolres Sragen disiapkan 175 personel. Selain itu, jelas dia, personel juga disebar untuk pengamanan di desa-desa, khusus untuk desa zona kuning akan ditempatkan empat personel polisi, dua linmas, dan satu anggota TNI.

Advertisement

Khusus di Mapolres Sragen disiapkan 175 personel. Selain itu, jelas dia, personel juga disebar untuk pengamanan di desa-desa, khusus untuk desa zona kuning akan ditempatkan empat personel polisi, dua linmas, dan satu anggota TNI.

“Personel yang banyak sengaja diterjunkan untuk menurunkan tensi dan pengendalian situasi. Bahkan masih ada back up dari personel Brimob sebanyak satu SST [satuan setingkat peleton]. Manakala terjadi hal-hal yang membutuhkan penangann maka Brimob ini bisa digerakan. Penempatan personel itu dilakukan selama tiga hari, yakni H-1, hari H, dan H+1,” jelas Kapolres.

Baca Juga: Dua Cakades Plumbon Sragen Perang Baliho Ukuran Jumbo

Advertisement

“Selain itu, ada dua calon tetapi satu calon diketahui paling dominan sehingga masuk zona hijau. Untuk zona kuning dengan tingkat kerawanan sangat tinggi tidak ada di Sragen. Hanya tiga desa tersebut yang masuk zona kuning, yakni Purwosuman, Plumbon, dan Gabugan,” ujarnya.

Kapolres menerangkan adanya indikasi botoh yang bermain dalam pilkades sudah diantisipasi karena tipikal botoh ini semakin menghangatkan situasi. Dia mengatakan aktivitas botoh ini arahnya sudah ke perjudian.

Baca Juga: Cakades di Sragen Curi Start Kampanye, Panitia Pilkades: Yang Penting Kondusif

Advertisement

“Kami sudah memetakan. Untuk botoh itu ada delik pasal perjudian. Sederhana saja, kalau ada kejadian, tempat, dan barang bukti bisa langsung ditindak. Yang penting pencegahannya. Pergerakan di dunia maya sudah dipantau terus lewat patroli cyber. Intelijen juga bergerak. Pendekatan dengan pengamanan melekat ke calon ini menjadi penting,” jelasnya.

Dia menerangkan untuk mengantisipasi kerawanan itu dengan membuat situasi sejuk di desa itu merupakan kontribusi luar biasa. Deklarasi damai sudah dilakukan agar semua calon siap kalah dan siap menang.

Deklarasi siap menang dan siap kalah ini merupakan komitmen moral para calon, termasuk istri atau suami calon. “Yang menang jangan euforia, konvoi, tetapi justru merangkul yang kalah. Mendatangi yang kalah supaya bisa legawa. Jangan ribut, jangan membuat friksi, tetapi pelaksanaan pilkades yang damai, guyup, adem, sehingga bisa mendapatkan pemimpin di desa yang baik,” ujarnya.

Advertisement

Baca Juga: Kerja Kompak Botoh dan Blater Tentukan Kemenangan Pilkades

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif