SOLOPOS.COM - Ilustrasi kewaspadaan terhadap nyamuk Aedes aegypti. (Semarangpos.com)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dua anak di Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) dalam dua pekan terakhir.

Kepala Puskesmas Tasikmadu, Patria Bayu mengatakan keduanya meninggal pada pekan pertama dan pekan kedua Februari. “Iya di Desa Suruh ada dua anak usia di bawah 12 tahun yang meninggal di rumah sakit karena DBD,” ujarnya, Sabtu (12/2/2022).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ia menjelaskan bahwa penyebab kematian biasanya karena keluarga terlambat membawa pasien ke pusat pelayanan kesehatan. “Biasanya itu mereka meninggal karena terlambat dalam penanganan. Sehingga mungkin pasien sudah mengalami shock baru diperiksakan ke rumah sakit,” imbuhnya.

Baca juga: Cerita di Balik Makam Jaka Tarub di Jumantono Karanganyar

Ia mengingatkan kembali agar masyarakat lebih waspada terhadap penyakit yang diderita dengan cara segera memeriksakan pasien ke dokter atau fasilitas umum lainnya.

Sementara itu, ia mengakui bahwa wilayah Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar masuk dalam endemi DBD. Upaya menggerakkan masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sudah dilakukan. Namun berdasarkan temuan tim kesehatan, masih banyak barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk yang ditemukan di lingkungan mereka.

“Imbauan PSN sudah dilakukan. Tapi saya masih lihat ada genangan atau barang-barang di luar rumah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Apalagi ini musim hujan sehingga meningkatkan potensi,” imbuhnya.

Baca juga: Polemik Masjid Agung Karanganyar: Molor, Protes Vendor, Hingga OTT KPK

Sementara itu, untuk membasmi nyamuk dewasa dilakukan pengasapan (fogging) selama dua hari sejak Sabtu (12/2/20220 hingga Minggu (13/2/2022). “Hari ini Sabtu dan Minggu ada fogging di empat dusun,” sambung dia.

Sebelumnya diberitakan, untuk meningkatkan peran masyarakat dalam membasmi nyamuk penyebab dua penyakit tersebut puskesmas meluncurkan Serentak Gerakan Lenyapkan Sarang Nyamuk (Sergap Nyamuk), pada Oktober tahun lalu.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Karanganyar, Sri Winarno mengatakan Sergap Nyamuk merupakan salah satu gerakan PSN. “Ini salah satu bentuk inovasi yang dilakukan Puskesmas Karanganyar dalam rangka gerakan PSN untuk menekan perkembangbiakan nyamuk sehingga tidak menjadi vektor penyakit DBD maupun chikungunya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya