Soloraya
Kamis, 20 Desember 2012 - 17:22 WIB

2 Bulan, Ribuan Itik di Sragen Mati Mendadak

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN — Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, Mulyani, menyatakan ribuan itik di Sragen mati mendadak sejak Oktober-November 2012. Namun Disnakkan tidak dapat memastikan penyebab kematian itik karena warga terlambat melapor.

Mulyani mengatakan 3.000 ekor itik di Dukuh Nusupan, RT 015, Celep, Kedawung mati mendadak periode Oktober-November 2012. Kejadian serupa terjadi di Desa Soka, Miri, Jumat (14/12/2012). Sebanyak 30 ekor dari total 70 ekor itik milik salah seorang warga mati mendadak.

Advertisement

Kepala Desa Celep, Suharno, saat dihubungi Solopos.com membenarkan ribuan itik di Celep mati mendadak. Itik mati dalam kondisi kurus, perut kosong dan lemah. Kondisi itu karena unggas tidak doyan makan selama beberapa hari lantas mati.

“Awalnya, itik yang mati sedikit lantas bertambah banyak dari hari ke hari. Hingga kini warga masih melapor ada itik yang mati. Tetapi jumlahnya sedikit bila dibanding kali pertama itik mati,” cerita dia.

Masih menurut Suharno, beberapa warga yang memelihara itik berbondong-bondong menjual itik yang masih sehat ke beberapa pasar di Soloraya usai kejadian. Mereka takut rugi apabila itik mati mendadak. Suharno mengatakan Disnakkan telah memberikan disinfektan. Namun dia berharap Disnakkan juga memberikan penyuluhan.

Advertisement

“Kami sudah mendapat cairan disinfektan untuk menyemprot kandang. Kami juga membutuhkan sosialisasi. Terlebih wilayah kami tergolong peternakan unggas terbesar di Sragen,” imbuh dia.

Di sisi lain, Mulyani mengatakan tidak dapat memastikan penyebab kematian ribuan itik di Kedawung maupun Miri. Dia berdalih warga tidak melaporkan kejadian saat unggas mati.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif