SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintas di kawasan Jembatan Jurug B Solo yang telah ditutup pagar seng., Selasa (6/9/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS)  meminta Dinas Pendidikan (Disdik) mengidentifikasi sekolah-sekolah yang terdampak manajemen rekayasa lalu lintas saat dua jembatan di Bengawan Solo ditutup mulai pertengahan September ini.

Sekolah-sekolah itu harus dipikirkan jam masuk dan pulang siswanya agar tidak terkena macet atau kepadatan lalu. Wacana jam masuk sekolah mundur bisa diterapkan di sekolah-sekolah yang lokasinya di dekat sungai.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua DPKS, Joko Riyanto, mengatakan penutupan Jembatan Jurug B di Kecamatan Jebres dan Jembatan Mojo di Kecamatan Pasar Kliwon dipastikan menimbulkan kepadatan lalu lintas di wilayah Solo. Menurut Joko, wacana memundurkan jam masuk sekolah menjadi salah satu solusi bagi para siswa.

“Wacana jam masuk sekolah mundur tak bisa dipukul rata. Bisa diterapkan di sekolah-sekolah tertentu, terutama yang lokasinya di pinggir Sungai Bengawan Solo,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (7/9/2022).

Joko menyebut Dinas Pendidikan (Disdik) Solo harus melakukan pemetaan dan identifikasi sekolah yang terdampak saat Jembatan Jurug B dan Jembatan Mojo ditutup. Lokasi sekolah itu terutama yang terletak di wilayah Pasar Kliwon dan Jebres.

Baca Juga: 2 Jembatan Ditutup Total, Dishub Solo Wacanakan Jam Masuk Kerja ASN Lebih Siang

Di sisi lain, sekolah yang menerapkan jam masuk lebih siang harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan komite sekolah atau orang tua siswa. Komite harus memberikan persetujuan jika jam masuk sekolah mundur pada pagi hari.

Persetujuan Komite Sekolah

“Ini perlu persetujuan komite sekolah atau orang tua siswa/wali murid. Apakah diterima atau tidak, tergantung komite sekolah,” ujarnya. Dia mencontohkan siswa SMA dan sederajat yang berdomisili di wilayah Mojolaban, Sukoharjo, namun menuntut ilmu di Solo atau sebaliknya.

Mereka bakal kebingungan mencari jalur alternatif saat Jembatan Mojo Solo ditutup selama dua bulan. Padahal, jalur alternatif harus memutar arah melewati Jl Ciu dan Jembatan Bacem dengan jarak perjalanan dan waktu tempauh yang lebih jauh dan lama.

Baca Juga: Jembatan Mojo Ditutup, Ada Jembatan Sesek yang akan Dibangun di Bengawan Solo

Karena itu, pemerintah harus mempertimbangkan beragam hal jika benar-benar menerapkan wacana tersebut. “Siswa yang berdomisili di Solo sekolahnya di Mojolaban, Sukoharjo, juga ada. Jadi, mereka yang harus diutamakan karena terdampak penutupan jembatan. Ini harus dipikirkan pemerintah,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Disdik Solo, Dian Rineta, menyatakan bakal berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Solo dan para stakeholder pendidikan terkait perubahan jam masuk sekolah selama dua jembatan di Bengawan Solo ditutup.

Menyerap Aspirasi

Dia juga akan menyerap aspirasi dari para orang tua/wali siswa terkait wacana jam masuk sekolah mundur. Dalam waktu dekat, lanjut Dian, wacana jam masuk sekolah dan aparatur sipil negara (ASN) bakal dibahas lintas sektoral.

Baca Juga: Penutupan Jembatan Jurug, Kebakkramat-Solo via Jalur Alternatif Utara 45 Menit

“Pada prinsipnya kami siap. Nanti, kebijakan apa yang ditetapkan akan diterapkan di sekolah. Kegiatan belajar mengajar [KBM] juga akan disesuaikan,” ujarnya.

Seperti diberitakan, Jembatan Jurug B akan ditutup untuk pembongkaran dan penggantian mulai 18 September 2022 hingga Agustus 2023. Sedangkan Jembatan Mojo ditutup mulai 26 September atau 3 Oktober hingga 30 November.

Dishub menyiapkan dua jalur alternatif selama penutupan dua jembatan itu, yakni lewat jalur utara (ring road Mojosongo, Jl Brigjen Katamso, Jl Tentara Pelajar, Jl A Yani). Kemudian jalur alternatif selatan melewati Bekonang, Jl Ciu, Jembatan Bacem, dan seterusnya.

Dua jalur alternatif itu memiliki jarak yang lebih jauh dan waktu tempuh yang jauh lebih lama dibandingkan melewati Jembatan Jurug atau Jembatan Mojo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya