SOLOPOS.COM - Ilustrasi kepala desa. (freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI–Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali mempersiapkan penjabat sementara untuk menggantikan dua kepala desa (kades) yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Dua kepala desa itu yakni Kades Pranggong di Kecamatan Andong, Wagimin, yang meninggal pada Rabu (3/4/2024) serta Kades Jembungan di Kecamatan Banyudono, Suwarno, yang meninggal dunia, Jumat (12/4/2024).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Bidang (Kabid) Bina Pemerintahan Desa Dispermasdes Boyolali, Hafid Istantio, menyampaikan penjabat (Pj) sementara bakal disiapkan untuk mengisi jabatan kades yang kosong tersebut.

“Untuk mekanisme Pj masih berproses di kecamatan. Untuk usulan masih belum sampai ke kami atau bupati. Untuk yang mengusulkan dari kecamatan masing-masing,” jelas dia kepada Solopos.com, Minggu (21/4/2024).

Ia menjelaskan nantinya Pj Kades bakal berasal dari kalangan aparatur sipil negara (ASN) bisa dari pegawai kecamatan atau organisasi perangkat daerah (OPD).

Hafid menjelaskan dua kades yang meninggal dunia tidak dilakukan pemilihan antarwaktu (PAW) karena masih terdapat agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Jabatan kedua kades tersebut sedianya berakhir pada 2025.

Sebelumnya diberitakan, Kades Pranggong, Andong, Boyolali, Wagimin, yang terkenal karena memberdayakan masyarakat untuk membudidayakan pisang Cavendish, meninggal dunia pada Rabu (3/4/2024) pagi. Wagimin meninggal karena sakit.

Kabar tersebut dibagikan di beberapa unggahan cerita WhatsApp kepala desa. Informasi meninggalnya Kades Pranggong dibenarkan Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Boyolali, Komarudin.

 “Betul, yang wafat Kades Pranggong. Rencananya dimakamkan nanti sore pukul 15.00 WIB,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu awal April lalu. Komarudin mengaku tidak tahu pasti penyebab meninggalnya Wagimin.

Sementara itu, Kepala Desa/Kecamatan Andong, Solikul, saat dihubungi Solopos.com, menjelaskan Wagimin sudah 1,5 tahun ini menjalani cuci darah dua kali sepekan. “Beliau sudah 1,5 tahun cuci darah sepekan dua kali di rumah sakit Solo,” jelasnya.

Solikul menjelaskan pada Selasa (2/4/2024) malam, Wagimin dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo dan langsung dirawat di ICU. Kemudian, pada Rabu sekitar pukul 10.00 WIB, Wagimin yang berusia 53 tahun meninggal dunia. Diketahui, Wagimin baru menjabat satu periode ini yang seharusnya berakhir pada 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya