SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan calon anggota legislatif. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dua kepala desa atau kades di Sukoharjo memastikan maju sebagai bakal calon legislatif atau nyaleg pada Pemilu 2024. Alasannya mereka ingin mengurangi ketimpangan pembangunan di wilayah selatan dan utara.

Kontestasi politik di Sukoharjo tak hanya diramaikan para bacaleg petahana melainkan pendatang baru atau new comer dari kalangan masyarakat dengan berbagai latar belakang pendidikan dan profesi. Bahkan, ada dua kades yang ikut memanaskan pesta demokrasi terbesar di Tanah Air pada tahun depan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kedua kades itu masing-masing Kades Jangglengan, Kecamatan Nguter, Sutoyo, dan Kades Ponowaren, Kecamatan Tawangsari, Didik Dwi Raharjo. Mereka maju sebagai bacaleg dari PDIP Sukoharjo.

Kedua kades yang nyaleg di Sukoharjo ini siap menghadapi persaingan sengit untuk meraih simpati pemilih di masing-masing daerah pemilihan (dapil) yakni dapil 1 dan dapil 2.

Meski pendatang baru, mereka tak gentar bersaing dengan para caleg petahana atau incumbent. Terlebih, mereka juga memiliki basis massa dan jaringan sukarelawan yang terus bergerak menjelang Pemilu 2024.

“Sukoharjo itu kan basis massa PDIP, jadi saya tetap optimis mampu bersaing dengan caleg-caleg lainnya. Apalagi, sekarang ada strategi komandan tempur [Komandante] yang dijalankankan masing-masing bacaleg PDIP,” kata Kades Ponowaren, Didik Dwi Raharjo,” saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (25/6/2023).

Kades Ponowaren itu nyaleg lantaran ingin memajukan wilayah selatan Sukoharjo, khususnya Tawangsari. Selama ini, ketimpangan pembangunan fisik maupun nonfisik wilayah selatan dibanding utara menjadi problem yang belum tuntas.

Pembangunan fisik di wilayah utara seperti kawasan Solo Baru sangat pesat selama satu dekade terakhir. Kondisi itu berbeda dengan wilayah selatan seperti Tawangsari, Weru, dan Bulu.

Punya Jaringan Sukarelawan Grassroot

“Ditambah dorongan masyarakat Tawangsari yang berharap ada figur yang menjadi wakil rakyat di parlemen. Sehingga aspirasi dan keinginan mereka bisa segera direalisasikan untuk pengembangan wilayah selatan,” papar dia.

Hal senada diungkapkan Kades Jangglengan, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Sutoyo, yang juga nyaleg pada 2024 mendatang. Selama satu dekade terakhir, tidak ada wakil rakyat yang berasal dari Nguter. Padahal, Nguter memiliki potensi besar lantaran ada Kawasan Industri Nguter (KIN).

Ketimpangan pembangunan wilayah selatan dibanding utara juga menjadi salah satu pertimbangan dirinya maju sebagai bacaleg dari PDIP. Soal peluang lolos menuju parlemen, Sutoyo telah membentuk jaringan sukarelawan yang bergerak di tataran akar rumput atau grassroot.

Mereka menjadi garda terdepan dalam mencari simpati pemilih di Dapil 1. “Meski pendatang baru, peluang lolos sebagai legislatif masih terbuka. Sebenarnya, Nguter itu bisa kok meloloskan tiga caleg karena jumlah pemilihnya cukup banyak,” papar dia.

Sesuai tahapan Pemilu 2024, masing-masing partai politik (parpol) telah mengajukan bacaleg ke Kantor Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo pada Mei. Kini, tahapan pemilu memasuki verifikasi adminisrasi dokumen persyaratan bacaleg pada 15 Mei-23 Juni.

Kemudian dilanjutkan dengan pengajuan perbaikan dokumen persyaratan bacaleg pada 26 Juni-9 Juli. Sementara penetapan daftar calon tetap (DCT) dilakukan pada 24 September-3 November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya