SOLOPOS.COM - Helikopter yang membawa air untuk water bombing gagal memadamkan kebakaran Gunung Lawu karena terkendala cuaca. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Upaya pemadaman api di kawasan Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dengan cara water bombing gagal dilakukan pada Kamis (5/10/2023) karena terkenda cuaca.

Pemadaman dengan menggunakan helikopter ini gagal untuk kali kedua. Sehari sebelumnya juga tidak bisa dilakukan gara-gara cuaca yang tak mendukung. Hingga kini upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan di wilayah Kabupaten Karanganyar masih dilakukan secara konvensional.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Timotius Suryadi, mengatakan uji coba pemadaman dengan menggunakan water bombing telah dilakukan sejak Rabu (4/10/2023) kemarin. Namun gagal karena tertutup kabut tebal.

Kemudian sesuai rencana water bombing dilanjutkan pada hari ini. Namun lagi-lagi karena faktor cuaca, water bombing gagal dilakukan.

“Masih terkendala kabut dan cuaca, sementara water bombing masih dipusatkan di Ngawi,” kata Timotius, Kamis.

Timotius mengatakan ada beberapa titik api yang melebar di wilayah Karanganyar. Tapi ada pula yang pergerakan titik api mulai padam. Api bergerak cepat terutama di wilayah yang memiliki vegetasi rumput ilalang. Sedangkan di kawasan jurang tanpa vegetasi, pergerakan apinya mulai kecil, bahkan padam. Upaya pemadaman dilakukan baik melalui darat dan udara. Namun lewat udara belum terlaksana.

Pemadaman lewat udara sedianya dilakukan dengan water bombing oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sedangkan pemadaman melalui jalur darat dilakukan secara manual melibatkan tim gabungan BPBD, Perhutani, TNI, Polri dan sukarelawan dari berbagai organisasi.

“Secara teknis memang upaya pemadaman lewat udara tergantung dari cuaca. Apalagi ini berada di puncak gunung, cuaca kabut dan sulit terlihat titik api,” katanya.

Pemkab Karanganyar telah menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran Gunung Lawu yang berlaku dari 3 hingga 16 Oktober nanti.

Sementara itu, Administratur Perhutani Surakarta, Herri Merkussiyanto Putro, mengatakan hingga Rabu (4/10/2023) malam, luasan lahan dan hutan di kawasan Gunung Lawu di wilayah Kabupaten Karanganyar yang terbakar mencapai 60 hektare. Lahan tersebut berada di wilayah Jenawi dan Ngargoyoso.

Wilayah yang terbakar masuk kawasan hutan Gunung Lawu di wilayah Rencana Pengelolaan Hutan (RPH) Nglerak Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Lawu Utara Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Surakarta Petak 63-A3 dan petak 63-A2.

“Lahan yang terbakar merupakan vegetasi. Tidak menutup kemungkinan kebakaran akan bertambah,” kata Herri.

Kawasan puncak Gunung Lawu yang sudah terbakar adalah Hargo Tiling dan Hargo Puruso. Perhitungan jumlah lahan yang terbakar menggunakan laporan dari relawan di atas.

“Nanti kita hitung lagi karena harus dilihat dari atas karena drone kami tidak bisa naik. Kalau pakai drone datanya lebih pasti lagi. Ini masih perkiraan dari teman relawan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya