SOLOPOS.COM - Direktur Operasional Masjid Sheikh Zayed Solo, Munajat. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Sejumlah katering di Solo menjadi korban orderan palsu (fiktif) untuk kebutuhan makan sahur bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo.

Peristiwa ini bermula ketika awal Ramadan lalu tiba-tiba Masjid Sheikh Zayed Solo menerima sejumlah paket makanan untuk sahur. Padahal pihak masjid tidak menggelar acara sahur bersama dan tidak memesan makanan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Operasional Masjid Sheikh Zayed Solo, Munajat, ketika dihubungi Solopos.com, Jumat (19/4/2024).

“Awalnya kami juga kaget kok tiba-tiba waktu sahur kami menerima sejumlah paket makanan dari beberapa katering padahal kan kami tidak mengadakan sahur bersama dan memesan makanan,” ujar dia.

Lebih lanjut, kata Munajat, katering-katering itu mengaku dapat pesanan dari seseorang yang mengatasnamakan hamba Allah yang ingin bersedekah di salah satu masjid kebanggaan warga Solo tersebut.

“Awalnya kami tolak paket makanan tersebut dan beberapa mereka mengaku ini pesanan dari hamba Allah. Tapi pada 10 April kok ada yang laporan di ULAS bahwa Masjid Sheikh Zayed belum bayar katering dan baru DP Rp10.000.000. Nah, itu anehnya kita tidak pesan kok di suruh bayar,” imbuh dia.

Munajat menjelaskan bahwa pihaknya tidak sembarangan dalam memilih katering. Pesanan menu takjil dan buka puasa oleh Masjid Sheikh Zayed Solo dilakukan melalui penawaran dan proses terbuka, yang meliputi pendaftaran, pengiriman sampel, pembinaan, penandatanganan kontrak (pembaharuan setiap 3 hari), pengecekan & evaluasi (Quality Control), dan pembayaran secara transfer online (setiap 3 hari).

“Jadi bisa dipastikan kami tidak menunggak pembayaran. Sebelum Lebaran kami pastikan semua katering sudah menerima haknya. Dan katering tersebut tidak ada di data base katering resmi kami,” jelas dia.

Saat ini, kata Munajat, Masjid Sheikh Zayed Solo hanya melakukan kontrak terhadap 22 katering penyediaan makanan besar dan 92 penyedia takjil yang sudah lolos seleksi. Kontrak pemesanan dilakukan secara resmi dan bermaterai.

Buntut dari kejadian ini, pihak Masjid Sheikh Zayed telah memanggil perwakilan dari katering yang menjadi korban penipuan untuk dimintai klarifikasi. Sementara untuk pelaku, kata Munajat, sudah diamankan oleh Polresta Solo.

“Selasa (16/4/2024) lalu kami sudah adakan pertemuan dengan perwakilan katering, dan perwakilan dari Polsek. Dan untuk terduga pelaku berinisial E asal Wonogiri sudah diamankan Polresta Solo,” tuturnya.

Munajat berpesan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap orang yang mengatasnamakan Masjid Sheikh Zayed baik itu dalam penawaran tertentu termasuk katering maupun hal lain. Bila menerima informasi tersebut ada baiknya konfirmasi langsung ke Masjid Sheikh Zayed.

Sementara itu perwakilan dari korban katering, Burhan, menurut dia, saat ini para penyedia katering terlilit utang hingga total Rp 800 juta.

“Modal katering ini pakai utang. Kalau tagihannya sekitar Rp 960 juta. Tapi untuk mengadakan itu lewat utang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya